karna kebahagian itu diciptakan sendiri, yuk makan, jalan-jalan. gk perlu ribet. cuma bawa ransel. yang penting kuyy!!

Tampilkan postingan dengan label traveling. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label traveling. Tampilkan semua postingan
13.33

Menjadi Smart Traveller

by , in

 


      Siapa sih yang tidak suka dengan traveling? Saat ini traveling diminati oleh banyak orang. Tidak hanya dijadikan sebagai hobi atau hanya hiburan di sela-sela sibuknya rutinitas, tapi bisa dijadikan sebuah pekerjaan oleh sebagian orang.

  

    Kamu sering lihatkan selebgram upload foto-foto liburannya, setelah melihat itu kita pun berkeinginan yang sama untuk bisa liburan seperti selebgram. Tapi budget kita terbatas dan waktu yang tidak memungkinkan.

 

   Traveling emang nagih tapi jangan sampai menjadi tagihan. Demi sebuah foto kece di Instagram, kita pun rela pinjam sana pinjam sini untuk biaya lliburan Eittsss... tunggu dulu! Bisa kok liburan nyaman tanpa beban pikiran. Ya, kita harus jadi Smart Traveller. Tapi, gimana sih caranya jadi Smart traveller?

 

Berikut tipsnya menjadi Smart Traveller agar liburan kamu menyenangkan

 

1. Membuat Itenary sedetail mungkin.

   Sebelum kamu bepergian untuk liburan, ada baiknya kamu menyiapkan semuanya sedari awal. Agar saat kamu liburan tidak kacau. Mulai dari membuat itenary tujuan yang mau kamu kunjungi. Catat tempat mana saja yang mau kamu kunjungi dari mulai berangkat, hingga kamu pulang ke tempat asalmu. Dengan membuat itenary sebelum liburan, maka liburanmu akan terjadwal dan kamu dapat membayangkan berapa budget yang akan kamu keluarkan, dengan begitu kamu bisa menyesuaikan budget yang kamu punya.

 

2. Pilih transportasi favoritmu

   Traveling sudah pasti membutuhkan yang namanya transportasi. Kamu dapat memilih transportasi favoritmu, dan jangan lupa juga sesuaikan dengan budget liburan kamu. Jangan memaksakan ingin menggunakan transportasi yang mahal sedangkan budget kamu terbatas. Tidak ada salahnya kamu memilih jalur darat dibandingkan dengan transportasi udara. Buat yang punya kendaraan pribadi roadtrip mungkin menjadi pilihan yang patut dicoba. Selain kita bebas menentukan waktu perjalanan (karena menggunakan kendaraan pribadi) sensasinya pun akan lebih seru apalagi kalo kita roadtrip bareng keluarga. Tapi jangan lupa siapkan fisik dan juga budget untuk bahan bakarnya ya.

Untuk kalian yang Traveling menggunakan transportasi umum ada kok cara untuk mendapatkan tiket murah. Beli lah tiket jauh jauh hari dari tanggal liburanmu, biasanya tiket yang dibeli jauh jauh hari akan lebih murah dibandingkan dengan tiket yang dibeli mendekati hari - H. Manfaatkan juga promo aplikasi OTA (Online travel agent), inget tanggal tanggal dimana biasanya si OTA mengadakan promo.

 

3. Catat barang bawaan dan keperluan selama Traveling.

   Selain mencatat itenary perjalanan, kamu juga harus mencatat dan mempersiapkan barang bawaanmu. Itulah fungsinya sebelumnya kamu mencatat itenary, jadi kamu sudah ada bayangan ke mana saja tempat yang akan kamu singgah. Menjadi tidak lucu kan bila ke pantai ingin berenang tapi kamu ketinggalan baju renangmu. Selain itu fungsi mencatat barang bawaan adalah agar kamu bisa efisien untuk membawa keperluan apa yang kamu butuhkan saja. Jadi kamu tidak perlu membawa barang yang tidak digunakan. Ini pun bakalan menghemat biaya bagasi kamu. Inget! Bagasi untuk sebagian transportasi itu berbayar loh.

   Pisahkan juga barang-barang menurut fungsi dan kebutuhan. Misalnya simpan stok baju semasa liburan di koper atau ransel kamu, simpan dokumen-dokumen seperti paspor, SIM, dompet dan obat-obatan di tas yang mudah dijangkau agar pada saat dibutuhkan tidak sulit mendapatkannya. Dan apabila kamu membawa alat-alat fotografi jangan lupa menggunakan tas khusus agar peralatan fotografi kamu tidak rusak saat terguncang-guncang di perjalanan.

 

4. Pilihlah tempat istirahat sesuai kenyamanan.

   Disaat traveling pasti kita membutuhkan tempat untuk beristirahat dan bermalam. Sekarang banyak pilihan Akomodasi untuk tempat menginap kamu, dari mulai share room hingga private room. Dari kelas melati hingga berbintang.

   Pilihlah sesuai kebutuhan dan budget kamu, jika kamu ingin yang murah kamu bisa memilih dormitory room, penginapan ini semacam asrama. Jadi didalam satu kamar kamu bakalan disatukan dengan pengunjung yang lain. Buat orang yang mencari pengalaman baru ini wajib di coba, tidak jarang kamu bakalan dapet teman Traveling baru disini.

Selain kamar dormitory, sekarang juga banyak OTA yang menyediakan kamar-kamar nyaman untuk disewakan beserta fasilitasnya yang beragam. Untuk kamar ini privasinya lebih terjamin dibandingkan dengan yang mix room seperti dormitory.

Kalo kamu punya budget lebih, kamu bisa banget nginep di hotel, kamu bisa memilih hotel yang disesuaikan dengan budget kamu. Pilihlah tempat menginap sesuai kebutuhanmu, kalo jadwal liburan kamu padat dan membutuhkan tempat hanya untuk tidur, dormitory cocok untuk kamu pilih. selain murah sisa budget ya pun bisa kamu gunakan untuk hal lain saat kamu Traveling.

 

5. Manfaatkan sharecost

   Solotrip memang menyenangkan dan bebas, tapi tak ada salahnya juga kamu mengajak partner liburanmu. Banyak keuntungan yang bisa kamu dapatkan dari mengajak teman, selain bisa jadi tukang foto, kamu juga dapat berbagi biaya sewa penginapan. Jika kamu menginap bersama teman-temanmu harga sewa ya jadi murah karna dibagi-bagi bersama teman-temanmu.

   Jika kamu susah mendapatkan teman Traveling, kamu bisa join di grup-grup backpacker di social media. Biasanya mereka suka mencari partner-partner traveling untuk share cost. Jangan lupa untuk berhati-hati pilih teman Traveling agar liburanmu tidak berantakan karna salah pilih partner liburan.

6. Bisa membaca Peta 

     Kedengerannya sih sepele, tapi bisa membaca peta, khususnya peta digital seperti google map ataupun waze bisa sangat membantu ketika kamu traveling. salah satu contohnya adalah google map, didalam fitur google map, kamu bisa memanfaatkannya untuk mencari tempat makan, tempat ibadah ataupun memilih rute terdekat atau rute kendaraan umum. google map ini pun sangat bermanfaat untuk kamu yang suka berjalan kaki. biar kamu tidak kesasar, kamu bisa memilih rute pejalan kaki di dalam aplikasi google map. inget ya, harus bisa baca peta! terkadang google map pun suka menyesatkan hehehe. 

 

   Itulah sebagian tips-tips menjadi Smart Travellers. Traveling itu bukan seberapa kamu jauh bepergian tetapi seberapa siapakah kamu untuk melangkah. Jika budget tidak memungkinkan untuk liburan sebaiknya jangan memaksakan, lebih baik uangnya ditabung terlebih dahulu, jika sudah terkumpul barulah kamu pergi yang jauh. Agar setelah Traveling kamu tidak dibebani oleh hutang-hutang yang kamu lakukan demi foto liburan di Instagram. Liburan itu untuk menyenangkan hati, bukan untuk mencari masalah. Yuk Traveling!

#(Pernah diterbitkan disalah satu media)

find me on all media social :)

Twitter

Instagram

Youtube

12.20

Solo Traveling part 2 - Surabaya

by , in


      Yang belum baca part sebelumnya, bisa dibaca disini

====================

        Setelah menempuh perjalanan dari Yogyakarta menuju Surabaya yang sebelumnya menyempatkan istirahat di rumah makan duta ditemani semangkuk rawon dan teh panas. akhirnya gw sampai juga di kota pahlawan Surabaya.

     Jam menunjukan masih sekitar pukul setengah empat dini hari, belum masuk waktunya sholat subuh, setelah turun dari bis, gw memutuskan untuk mencari tempat yang ramai. karna agak riskan juga dini hari berada di terminal. 

      Jalanlah gw untuk  mencari spot, akhirnya ketemu dengan sebuah toilet umum yang buka 24 jam. mandi pagi setelah melakukan perjalan jauh sepertinya ide menarik. sebelum mandi gw memastikan bahwa toilet umum ini bisa dipake mandi.

     "mas bisa mandi disini?" tanya gw kepada penjaga kamar mandi.
     "bisa mas, tempatnya di ujung kalo mau mandi" balas dia sambil menunjukan tempatnya.

        Sebelum mandi, gw menitipkan barang-barang bawaan kepada mas-mas penjaga kamar mandi.  air di Surabaya dipagi hari ternyata sama saja, dingin dingin juga. Beres mandi pas sekali dengan kumandang adzan subuh. 

        Gw pun lanjut menyusuri terminal Purabaya untuk mencari tempat sholat. Melihat ruang tunggu terminal ternyata banyak juga yang menginap disini. ada yang tidur di kursi, ada yang mengampar di lantai, ada juga yang tidur di pelataran kios kios pedagang. 


Terminal Purabaya
     
        
        Menurut informasi, ada beberapa tempat untuk melaksanakan sholat. salah satunya di lantai 2 ruang tunggu terminal purabaya. akhirnya gw pun melangkahkan kaki ke lantai 2. melihat terminal ini sangat beda banget dengan terminal yang ada di Bandung, terlihat lebih maju dari terminal Cicaheum ataupun Leuwi panjang di Bandung. agak lebih rapih aja sih, selebihnya sama.

        Mushola dilantai dua terletak sebelah kiri dari pintu masuk ruang tunggu terminal. ada beberapa orang yang sudah sholat duluan, karena musholanya berukuran kecil dan tidak bisa menampung banyak orang, akhirnya gw pun menunggu mereka sholat untuk bergantian. 

        Singkatnya, setelah sholat gw masih bingung mau kemana. karena di Surabaya gw cuma transit sebentar sambil nunggu kereta jam 10 pagi untuk melanjutkan perjalanan ke Malang. akhirnya gw memutuskan untuk mencharger handphone sambil istirahat dipelataran toko yang masih tutup. 

        Sambil mengisi batrai handphone, gw memperhatikan orang-orang yang mulai ramai berlalu lalang, mulai dari calon penumpang, pedagang yang ingin membuka toko dan kadang terlihat juga para calo yang menawarkan tiket kepada penumpang.

         Langit sudah mulai terang. di Surabaya yang singkat ini, gw ingin mengunjungi sebuah landmark kota Surabaya yang tempatnya berada persis di depan kebun binatang Surabaya. sempat bingung kesana mennggunakan apa, ada dua pilihan, naik ojek online atau transportasi lain. 

         Berdasarkan informasi dari google map, ternyata terminal purabaya ini tidak terlalu jauh dari stasiun waru. dan setelah mengecek jadwal kereta di aplikasi kai access, ternyata ada jadwal kereta yang pas.

         Untuk orang yang sakunya pas-pasan seperti gw, naik kereta comutter supor (Surabaya-Porong) adalah pilihan yang tepat. bermodal jalan kaki dari terminal kemudian nyebrang melalui jembatan penyeberangan orang, sampailah gw di stasiun kecil waru. dan langsung membeli tiket seharga lima ribu rupiah. sangat murah jika di bandingkan dengan tarif ojek online.

Tiket Kereta Supor
    

        Akhirnya kereta yang akan gw naikin tiba. Didalam kereta lumayan terisi penuh oleh warga Surabaya yang ingin berangkat bekerja. Gw pun berdiri karna tidak kebagian tempat duduk. Stasiun yang akan gw tuju tidak terlalu jauh, hanya melewati beberapa stasiun saja, yaitu stasiun wonokromo.

        Sesampainya di stasiun Wonokromo, gw memutuskun berjalan kaki menyusuri jalan menuju landmark kota Surabaya, apalagi kalo bukan patung Suro dan Boyo. Suro berarti hiu dan Boyo buaya. landmark ini terletak persis di depan kebun binatang Surabaya atau biasa dikenal dengan KBS.

        
Landmark Surabaya
   

        Pada saat itu masih terlalu pagi, KBS belum buka. Gw pun memutuskan untuk berfoto ria di sekitar landmark Surabaya.  ada juga seorang bapak penyedia jasa foto di sekitar landmark, tapi sayang gw gk minat. jadi menolak halus tawaran jasa si bapak tersebut. 

      Akhirnya loket Kebun binatang Surabaya pun sudah buka, antrian mulai mengekor. Gw ikut mengantri di belakang. sampai akhirnya gw mendapatkan sebuah tiket berbentuk gelang kertas seharga lima belas ribu rupiah.  

     Ya seperti kebun binatang pada umumnya. hewan koleksi KBS sangat beragam, ada Gajah, Harimau, Orangutan, dan lain-lain. Gw pun menikmati suasana KBS dengan mengelilingi kawasan ini sendirian. iyah, sendirian. 

Orangutan di KBS

               

        Menurut gw, KBS sekarang lebih baik dari pada KBS dulu. banyak berita negatif tantang KBS. saat ini KBS telah berbenah, dan kondisinya pun semakin membaik. semoga saja kondisi ini akan terus seperti ini. ayo kita lestarikan bersama. agar kelak anak-cucu kita dapat menikmati nya juga.

       Surabaya saat itu cukup panas, mellihat sebuah kedai es krim di dalam kawasan KBS, gw pun tertarik untuk membeli sebuah es krim cone. dengan selembar uang kertas lima ribuan, gw menukarnya dengan satu buah es krim cone berbentuk seperti monas rasa coklat. seketika itu kesejukan mulai menghujam dinding dinding mulut, lalu masuk ketenggorokan. 

Sendirian

        Setelah cukup puas berkeliling KBS, gw pun memutuskan untuk menyudahi berpetualang di sini. setelah berpamitan dengan para gajah, gw pun melangkahkan kaki ke pintu keluar. menyusuri jalan Setail lalu menuju jalan Diponegoro. 

        Saat jalan kaki menyusuri jalan Diponegoro, gw melihat sebuah angkringan dengan beberapa pilihan nasi kuching yang di pajang di atas gerobak. di pikir-pikir gw dari tadi belum sarapan, ngehantam nasi kuching kayanya cocok buat ngeganjel perut. GW pun lalu mengambil dua buah nasi kuching dengan lauk kikil dan tak lupa memesan satu gelas es teh manis. dan langsung menyantap lahap kudapan tersebut. 

        Perut pun lumayan terganjal, saatnya melanjutkan perjalanan. karna sebentar lagi jadwal kereta gw tiba. sebelum menuju ke stasiun Wonokromo, gw memutuskan untuk menngambil uang cash di atm yang letaknya tidak jauh dari angkringan. lokasi atmnya tepat di sebrang angkringan tempat gw makan. 

        Setelah mengambil beberapa lembar uang gambar Soekarno gw pun berpikiran untuk jalan kaki ke Stasiun, karna tadi pun gw jalan kaki dari stasiun ke KBS. kayanya jalan kaki lagi gk masalah. tapi, baru beberapa saat jalan gw udah mulai cape wkwk. mungkin gara-gara tadi udah cukup lelah muter - muter jalan kaki mengelilingi KBS.

     Akhirnya gw pun memesan ojek online. "sesuai map ya mas" ketik gw pada ojek online, tanpa mempethatikan si driver. akhirnya sang ojol pun datang. dan langsung mengantarkan gw menuju stasiun Wonokromo. dan sampai saat itu pun gw gk memperhatikan si driver. sampai pada akhirnya gw sampai di stasiun Wonokromo.

            
Stasiun Wonokromo
   

    "Pakai gopay ya mas" kata gw sambil menyerahkan helm berwarna hijau, dan pada saat itu gw langsung terkejut. ternyata driver yang mengantarkan gw itu seorang wanita. dan dari tadi gw manggil dia Mas. akward banget kan, untungnya gw buru-buru minta  maaf.

        Masih ada waktu beberapa menit sampe kereta gw dateng. sambil menunggu kereta gw sempatkan untuk mengisi daya power bank di charging spot stasiun. lalu gw pun punya ide untuk exsplore di sekitar stasiun Wonokromo. power bank gw tinggal tanpa rasa takut kehilangan, gw pun menyusuri jalan depan stasiun Wonokromo. 

      Di sebelah kanan stasiun, searah jalan. (kalo sekarang deket jembatan penyebrangan), gw melihat sebuah roda yang tak asing lagi.  roda penjual rawon surabaya. karna tadi baru makan nasi kuching, inget yah baru- makan - nasi- kuching, di ulang sekali lagi, hanya nasi kuching. gw pun ngiler pengen nyobain rawon langsung di surabaya. akhirnya gw pun dengan rasa tak bersalah membeli semangkok nasi campur rawon. yang menurut gw nagih banget, pokonya kalo gw ke Surabaya lagi, gw harus makan disini. gila nikmat banget serius. padahal cuma kaki lima pake roda dagangnya.


Nasi Rawon

               

        Setelah menghabiskan satu mangkok nasi rawon gw pun balik lagi ke stasiun Wonokromo, tak lupa mengambil power bank di charging spot. lalu langsung menuju antrian boarding ke dalam stasiun karena sebentar lagi kereta yang gw akan naiki segera sampai.

        Didalam waiting room stasiun di temani dengan lantunan pengamen  yang menurut gw punya suara khas banget, dan setelah gw telusuri ternyata pemngnamen ini cukup terkenal di kanal youtube. coba kalian search aja "pengamen stasiun wonokromo". lagu yang paling membekas saat itu adalah nget-ngetan. Gk tau kenapa lagu itu lanngsung menempel di kepala sampai akhirnya kereta yang gw akan naiki datang.

         Rangkaian Kereta Dhoho Penataran dengan pemberhentian terakhir di stasiun Blitar ini pun tiba. gw pun melangkah menuju kereta. sebelumnya gw udah beli tiket kereta ini melalui aplikasi KAI Access seminggu sebelumnya. karna gw mengantisipasi kalo beli on the spot takut kehabisan tiket. soalnya menurut kabar kereta ini bayak sekali peminatnya. jadi dari pada gw kehabisan tiket mending belli di awal aja.

        Akhirnya kereta pun melaju, kereta rangkaian K3 ekonomi ac ini ternyata beneran penuh. rata-rata masyarakat dari Surabaya yang ingin ke Malang atau sebaliknya. harga tiket kereta ini cukup murah, hanya sepuluh ribu saja. 

Sampai jumpa di kota Malang :)


Terimasih sudah membaca, jika berkenan boleh share :)

kuy berteman, follow ya :

twitter @ApietHafizh

Instagram @Hafizhbankam

Youtube ApietHafizh

 










13.21

Solo Traveling part 1 - Yogyakarta

by , in
   Yogyakarta, gk ada bosen-bosennya berkunjung ke kota ini. selain orangnya ramah-ramah, Jogja juga punya kuliner yang gk kalah serunya, murah-murah lagi. pas banget buat orang yang kepengen jalan-jalan namun punya budget sangat minim kaya gw.

   Berawal dari keisengan gw mengikuti giveaway lebaran dari traveloka, dapetlah satu voucher yang lumayan nilainya buat dipake jalan-jalan. waktu itu sih gw bingung mau dipake kemana? soalnya lagi gk ada budget juga buat jalan-jalan. 

   Setelah mikir beberapa lama, akhirnya memutuskan untuk solo traveling ke tiga kota, yaitu Yogyakarta, Surabaya, Malang. tadinya mau diterusin sampe ke Bali, tapi dikarnakan waktu yang tidak memungkinkan, jadi hanya sampai Malang aja.

   Sumpah, jalan-jalan kali ini random banget, dadakan pula. soalnya masa berlaku Voucher dari Traveloka cuma sampe akhir bulan. kalo gk cepet-cepet dipake bakalan angus dan hilang begitu aja. kan sakiiit yaaaa..

   Akhirnya voucher dari traveloka gw tukerin dengan beberapa transportasi, dari mulai berangkat sampe gw pulang lagi. Jadi perjalanan ini adalah perjalanan estapet. kenapa estapet? karna biar seru aja gtu gk langsung sampe ke kota tujuan, tapi singgah dulu di kota yang lain, walaupun di kota tersebut gk kemana-mana. cuma transit aja.

   Sebulan dari saat penukaran Voucher, saat itu gw masih sibuk dengan urusan kuliah. dilema dateng, disaat gw udah punya tiket buat jalan-jalan, disatu sisi gw harus menyelesaikan sidang kompre, karna kalo sidang gk beres bisa-bisa jalan-jalan gw batal. dan tiketnya pun gk bisa di refund. mau gk mau gw harus bisa kejar target sidang gelombang pertama, biar jalan-jalan gw gk keganggu.

   Akhirnya dengan kesungguhan gw pun bisa ngejar target buat sidang gelombang pertama, dari sidang ke jadwal keberangkatan itu cuma beda 3 hari, alhamdulillah pas banget. tapi saat itu gw belom booking penginapan sama sekali, gk tau kenapa. mungkin karna random kali ya.

   Pada saat hari H gw sidang, pagi hari gw sudah berada di kelas buat ikut sidang, sebelum sidangnya di mulai gw main handphone, dan baru inget kalo masih punya voucher penginapan dari airyroom. akhirnya iseng lah ngecek kamar di aplikasi tersebut. dengan tanpa berfikir panjang gw pun booking salah satu kamar ditukerin pake voucher yg gw punya. pas banget kamar dapet, sidang pun dimulai.

   Okeh skip, langsung aja ke Yogyakarta. setelah sampe di stasiun tugu gw jalan kaki menyusuri Malioboro, di Jogja ini gw gk lama, cuma transit doang sebentar sebelum nanti malem berangkat ke Surabaya. kenapa cuma transit? karna ya sekalian aja, jalan jauh tanpa singgah ke Yogyakarta tuh kaya ada rasa yang kurang gtu.

   di Jogja gw ketemu sodara yang kebetulan lagi maen di sini juga. kita pun muter-muter di pasar Beringharjo sambil mencari oleh-oleh buat ke Bandung. sodara gw sih yang belanja bukan gw, gw mah jarang banget beli oleh-oleh. 

Pasar Beringharjo
   Setelah belanja kita pun menuju hotel tempat sodara gw nginep. disini betapa beruntungnya gw wkwk. karna sodara gw pulang duluan ke Bandung dan jam cekout itu masih lama sekitar jam 12, jadi gw pakelah dulu kamarnya, lumayan buat tidur-tiduran sama numpang mandi, terus dapet jatah makan siang lagi wkwk. beres cekout kamar, gw langsung menuju ke daerah Lempuyangan, tadinya cuma niat mau maen bentar ke baciro, tapi lagi males jalan banget. akhirnya diem di depan stasiun lempuyangan sambil nongkrong di angkringan. 

   Setelah numpang charger handphone di stasiun, gw pun melanjutkan perjalanan ke alun-alun yogyakarta, sumpah Jogja lagi panas-panasnya, ditambah jalan kaki lagi. saat itu lagi banyak-banyaknya anak-anak sekolah study tour ke Jogja. keraton pun tampak ramai. 

titik 0km Yogyakarta
   Gw udah bingung mau kemana lagi, sumpah random banget tanpa itenary, ngikutin kemana kaki melangkah. kuliner udah, kenyang udah. akhirnya gw memutuskan untuk balik ke Malioboro sambil ngabisin waktu sebelum ke terminal Giwangan malam ini. 

   Di Malioboro gw kembali mencoba makanan yang gk asing lagi di daerah sini, yup sate. disini banyak banget mba-mba penjual sate. kayanya ada yang kurang kalo kesini tanpa beli sate. murah meriah lagi cuma 10rb udah pake lontong. 

   Satu porsi satepun abis, sumpah di part 1 ini gw gabut banget di Jogja, bukan karna gk rame, tapi udah bingung mau kemana lagi, soalnya udah sering banget kesini. gw pun memutuskan untuk langsung cabut ke terminal. dari Malioboro gw menggunakan transportasi umum yaitu transyogya. pada saat itu penuh banget kondisinya, dan untuk menuju terminal Giwangan, gw harus transit satu kali. 

   Dan pada saat transit kondisi di halte sangat penuh sesak, serius penuh banget. dan bisnya pun datengnya lama banget. akhirnya gw pun memutuskan untuk keluar halte, dan melanjutkan perjalanan ke terminal menggunakan ojek online.

Kondisi Halte transjogja
   Sesampainya di terminal Giwangan, hari sudah menjadi gelap. gw pun memutuskan untuk sholat magrib terlebih dahulu di Mushola terminal. setelah sholat gw pun menuju konter po bis yang akan gw naiki. karna gw membeli tiketnya online melalui traveloka. dan pada saat gw di konter bis, terminal Giwangan mati listrik, keadaan terminal pun menjadi gelap gulita, tapi semua kegiatan tetap berjalan dengan baik.

   Kondisi terminal Giwangan saat itu ramai oleh penumpang arah Surabaya. mereka saling berebut kursi, bahkan bus yang baru masuk terminal pun langsung menjadi sasaran mereka, demi mendapatkan kursi bus yang kosong mereka pun rela berlari mengejar bus.

Calon Penumpang Bus
   Untungnya gw  udah reservasi tiket online, jadi kata kondektur busnya yang membeli tiket online di prioritaskan memasuki bus terlebih dahulu, kesempatan ini lah gw pake untuk memilih kursi paling depan. biar bisa melihat pemandangan di depan jalan, ya walaupun perjalanan ini menggunakan Bus malam, tapi tetep aja pemandangan di depan kaca bus selalu menjadi favorit.

   Estimasi waktu tempuh perjalanan Yogyakarta ke Surabaya di aplikasi terjadwal sekitar sepuluh jam, tapi ternyata gara-gara busnya menggunakan tol transjawa menjadi lebih singkat sekitar lima jam, gw sampe Surabaya lebih awal, sekitar subuh sudah sampe di Surabaya.

gimana cerita selanjutnya? next di tulisan part 2 ya :)




23.34

PURWAKARTA ISTIMEWA

by , in
di depan Taman sri Baduga Purwakarta
     Pernah gk sih lo gabut gk ada kerjaan seharian, trus bingung mau ngapain? nah gw sering banget tuh kaya gtu.. kalo seharian cuma youtuban doang, maen game kayanya flat banget ya gk ada kesibukan laen gtu.

     Jadi gini ceritanya, gw kan ada jadwal syuting buat ILM (iklan layanan masyarakat) gtu, jadilah gw nginep di deket lokasi syuting, dan ternyata dari malemnya udah gk beres dan bener aja paginya langsung di cancel gk jadi syuting dan di reschedule.

     Gw mikirnya seharian bakal gabut banget nih gk ada kegiatan. mikir kemana ya enaknya, dan sampailah pada niat buat main ke kota tetangga yang gk jauh dari Bandung.

     Yup, Purwakarta kota kecil yang tidak terlalu jauh dari Bandung ini menjadi tujuan gw, entah sih niatnya mau ngapain kesana, bener-bener random aja.

     Setelah mengumpulkan niat yang bener-bener mateng. gw pun memulainya dengan bismillah. lalu lanjut menghubungi temen gw yang jadi warga lokal sana buat jadi gaet preman setempat atau di sebut GPS.

     Jam 08.00 pagi gw berangkat dari kosan sodara gw di daerah sukajadi, menggunakan sepeda motor kesayangan menuju arah kota. disini gw bingung mau taro motor dimana ya? dan bingung juga mau ke purwakartanya naek kereta atau bis.

     Sampai akhirnya gw memutuskan untuk naik bis aja ke purwakartanya. eh bingung lagi mau naro motor di terminal atau titip dimana ya? karna gw orangnya ngirit gk mau bayar parkir, akhirnya si motor pun gw titipin di salah satu kantor ormas deket stasiun Bandung. toh nanti gw dari Purwakarta ke Bandungnya bakalan naek kereta.

     Setelah gw menitipkan motor di daerah viaduct. gw melanjutkan perjalanan lagi menuju ke terminal leuwi panjang menggunakan Damri, seharga goceng (lima ribu rupiah) jauh dekat sama saja.

Damri Ledeng - Leuwi Panjang
     Setelah sampai di terminal, gw langsung nyari bis yang ke arah purwakarta. dapetlah bis Primajasa Ekonomi tanpa AC seharga 22rb. waktu itu penumpaknya gk banyak cuma beberapa orang aja. bis ini tujuan akhir ke Cikarang, tapi bisa turun di purwakarta. singkat cerita bis pun mulai jalan keluar dari terminal menuju ke tol pasir koja, masuk ke dalam tol purbaleunyi.

Primajasa Bandung - Cikarang
     Sekitar kurang lebih satu jam perjalanan tol, bis pun persiapan keluar tol ciganea purwakarta. gw pun turun disini. dan gk lama langsung di jemput oleh temen gw naik motor.

     Karna udah siang juga, dan masuk jam sholat dzuhur, gw pun memutuskan untuk ke masjid besar Purwakarta yang letaknya gk jauh dari taman Maya datar Purwakarta. setelah sholat gw pun jalan jalan sebentar di taman maya datar. kala itu lagi ramai anak sekolahan pake seragam SMA, entah lagi studi tour atau memang anak sekolah sekitar sini. pokonya rame banget. tapi gw gk bisa lama karna waktu gw cuma sebentar disini.

Taman Maya Datar
     Lanjut lah perjalanan menuju rumah temen gw. sebenernya gw Purwakarta cuma iseng aja. jalan jalan random sambil buang2 waktu. gk tau kenapa udah jadi hoby kayanya ngabisin waktu dijalan. kayanya sih nyaman aja gtu berjam jam di kereta atau bis nikmatin perjalanan.

     Sebelum sampe rumah temen gw, perut pun sudah berontak meminta haknya. akhirnya gw pun bingung pengen makan apa di kota istimewa ini. sate maranggi kah yang khas? atau apa gtu? bingung milih makanan, akhirnya gw pun memutuskan untuk cari warung mie ayam. karna mie ayam itu adalah salah satu makanan ter the best di dunia ini. ditunjukanlah warung mie ayam deket rumah temen gw.

Mie ayam dulu bosqu
     Menikmati semangkok mie ayam plus baso adalah kenikmatan yang haqiqi. ditambah lagi segelas es teh manis membuat seger di kala cuaca purwakarta yang panas menyengat ini.

Murmer banget
     Singkat cerita seberes makan mie ayam gw pun langsung menuju rumah temen gw yang gk jauh dari warung mie ayam. tidur-tiduran sebentar sambil istirahat. karna sebentar lagi gw bakalan balik pake kereta.

     Jadwal keberangkatan kereta dari Purwakarta ke Bandung ada di jam 4 sore. gw gk akan lagi takut kehabisan tiket dan gk perlu ngantri buat dapetinnya. karna gw udah pesan tiket sebelumnya lewat aplikasi KAI Acces. yup sekarang tiket Kereta lokal sudah dapat di beli lewat aplikasi, jadi gk perlu cape ngantri-ngantri lagi.


E-tiket Kai Access
     Jam tiga lebih gw pun menuju stasiun Purwakarta dianter temen gw. bingung juga sih, gw ke Purwakarta cuma buat beli mie ayam trus balik lagi ke Bandung. udah gtu doang? gk jelas banget kan gw. emaaaaaang.

     Di deket stasiun Purwakarta ada penjual roti kukus yang jualannya menggunakan motor roda tiga. semacam food truck gtu. harganya pun murah cuma lima ribu. gw pun langsung pesen roti kukus pandan dengan selai coklat. lumayan buat dimakan di kereta.

     Beres beli roti gw pun langsung ke stasiun. pamit sama temen gw, tak lupa mengucapkan terimakasih karna sudah mau di repotkan. gw pun masuk ke dalam stasiun. pada saat cek in ke stasiun, gw tidak menggunakan tiket kertas, melainkan menggunakan fitur e-tiket yang terdapat di dalam kai acces. jadi tinggal scan di pintu masuk langsung bisa masuk stasiun deh tanpa ribet.

     Kereta yang akan gw naikin sudah tersedia rangkaiannya, gw pun langsung naik ke dalam kereta. disini gk berlaku nomer kursi. jadi bebas milih tempat duduk mau dimana aja. gw pun milih duduk di kereta nomer tiga, inget ya disebutnya kereta kalau bawa penumpang itu, bukan gerbong.

Rangkaian kereta Lokal Cibatuan
     Tiketnya murah banget, Purwakarta ke Bandung cuma 8rb, beda jauh sama bis yang tadi gw naekin ke purwakarta seharga 22rb. nama keretanya Kereta Lokal cibatuan. kereta ini melayani relasi dari stasiun Cibatu Garut menuju stasiun Purwakarta Pulang pergi. keretanya menggunakan rangkaian kereta kelas ekonomi K3 dengan susunan kursi yang berhadap-hadapan. cukup nyaman sih apalagi udah ada ACnya. tadi mah naek bis gk ada ACnya wkwk.

Perjalanan menuju Bandung ditemani Roti kukus
     Karna gw beli tiket nya menggunakan KAI Acces, dan cek in menggunakan e-tiket, saat kondektur memeriksa karcis penumpang, gw pun cukup tinggal memperlihatkan e-tiketnya kepada kondektur kereta yang bertugas. sempat ada masalah sih. karna provider simcard gw gk ada sinyal sepanjang perjalanan Purwakarta ke Bandung, KAI acces gw susah buat di buka karna gk ada sinyal. untungnya gw udah screen shoot e tiketnya, dan diperbolehkan oleh bapak kondekturnya. Alhamdulillah.

     Kereta gw sampai sekitar pukul 6 lebih, sesampainya di stasiun Bandung gw pun numpang sholat dulu di mushola stasiun Bandung. kamar mandi dan tempat sholatnya bersih banget.

     Yup, sekian dulu trip gk jelas ini, nantikan cerita cerita trip gk jelas yang lainnya. share bila berkenan :)

klik to Follow me :
Twitter : ApietHafizh
Instagram : HafizhBankam
subscribe my youtube channel : ApietHafizh  klik Subscribe karna subscribe itu gratis!
  



10.34

CORETAN HARI BERKESAN BERSAMA SAVANA

by , in
Savana Incorporation
"Langsung naek nih?" Kataku kepada Nawwar.
   "Sok! Jeung si Agus berdua di belakang" jawab Nawwar.
   "Siaaaapp" aku pun langsung naik kebelakang Bak mobil terbuka bersama barang-barang keperluan camping.
   Pagi itu tanggal 29 Oktober, tepatnya hari Sabtu keluarga Savana mengadakan Family Gathering. Famgeth (Family Gathering) tersebut dilaksanakan di Gunung Puntang. Seluruh keluarga Savana akan hadir disana. Kecuali mungkin yang ada halangan tidak bisa hadir kesana.
   Keberangkatan dibagi kepada tiga kloter atau lebih, kloter pertama ada Aku, Agus Mulyadi, Furqan, Nawwar dan Tamimi. Kami berangkat kloter pertama pagi hari karena kami mempawa peralatan dan barang-barang keperluan camping.
   Aku dan Agus Mulyadi atau biasa di panggil Amul (Agus Mulyadi) duduk dibelakang bersama barang. Sedangkan Nawwar, Furqan didepan dan Tamimi menjadi Supirnya. Perjalanan kami pada saat itu terkendala karena masalah banjir di dayeuh kolot. Jadi kami memutuskan mencari jalan lain ke arah Kopo.
   Belum lama diperjalanan, disaat aku menikmati semilir angin sepoi-sepoi ada dua anak sekolah yang ingin menumpang. Kami pun mempersilahkan. Perjalanan pun dilanjutkan. Saat itu masih sekitar pukul sepuluh pagi, matahari terasa terik sekali, langit kelihatan cerah, cuaca lumayan terasa panas.
   "Nuhun aaa..." Teriak dua anak sekolah tadi sesaat mereka turun.
   "Sami - sami kade dijalan" kataku.
   Perjalanan pun dilanjut. Kondisi jalan raya Kopo sayati lumayan macet, ditengah panas teriknya matahari aku mensiasatinya dengan menutup kepalaku dengan Jaket. Amul pun sama menutup kepalanya dengan Sorban yang ia bawa membentuk seperti Ninja atau bisa dibilang seperti mujahid-mujahid di Timur sana.
    Diperjalanan kita juga sambil mencari penjual Gas, beberapa kali kita berhenti ke sebuah warung hingga ke Pom Bensin. Tapi hasilnya nihil. Tak satupun yang menjual Gas, walaupun ada yang menjual Gas tapi stoknya sedang kosong. Kami pun melanjutkan perjalanan. Di daerah Banjaran arah ke Pangalengan akhirnya kita menemukan penjual Gas, walaupun harganya sangat mahal diatas harga resmi. Tapi tak apalah dari pada tak ada sama sekali.
    Di Banjaran kondisi cuaca tiba-tiba mendung, tapi kami positiv tidak akan turun hujan. Perjalanan terus dilanjutkan. Tak berapa lama kami pun menyisikan mobil kembali. Kali ini untuk mengisi Galon air yang kami bawa. Setelah membeli air isi ulang tiba-tiba hujan turun. Kami pun panik.
   Tamimi dan Nawawr lalu bergegas memasang terpal yang tak lain adalah bekas Spanduk dikampus. Aku dan Agus Mulayadi pun masuk kedalam Terpal. Bisa dibilang keadaan kami berdua (Aku dan Amul) seperti domba Garut yang sedang diangkut oleh mobil. Ditambah angin dari depan membawa air masuk kedalam terpal. Aku dan Amul pun basah terkena air. Aku inisiatif untuk membuka baju agar tidak kebasahan. Aku pun hanya memakai celana pendek dan kaos.
   Tidak lama setelah itu mobil kembali berhenti. Ada apalagi fikirku, apakah mobilnya mogok. Tiba-tiba Nawwar dan Furqan turun, kemudian ada dua orang cewek masuk kedalam mobil menggantikan Nawwar dan Furqan. Ternyata mereka berdua adalah Rachmi dan Mayang. Mereka juga membawa seorang anak kecil yang tak lain adalah ponakannya.
    Akhirnya mobilpun kembali melanjutkan perjalanan, Nawwar dan Furqan lanjut menggunakan motor yang Rachmi dan Mayang pakai. Jalanan menuju Puntang nanjak dan berkelok. Tapi sepertinya bisa diatasi oleh Tamimi. Tamimi terlihat handal dalam menyupir, dia seperti supir Pantura. Memang dia berasal dari sana, tepatnya Pamanukan Subang.
   Akhirnya kami pun sampai di gunung Puntang, ternyata disana sudah ada Agus Santoso dan Alif. Hujan pun sudah reda, kamipun menurunkan barang-barang yang ada diatas mobil.
   Setelah barang-barang sudah semua diturunkan, saatnya buat kami memasang Tenda. Disinilah muncul masalah. Kita kekurangan orang untuk memasang tenda. Waktu itu kami memakai tenda Pleton atau tenda yang sering dipakai oleh TNI. Jumlah kami saat itu hanya sembilan orang. Sedangkan setiap sisinya harus ditahan oleh satu orang. Ditambah waktu itu tiang penyangga tenda ada yang patah. Tapi mudah disiasati oleh tamimi.

proses pendirian tenda

   Akhirnya kami bisa memulai proses pendirian tenda. Kami dibantu oleh dua orang mahasiswa sastra Arab Universitas pendidikan Indonesia yang kebetulan adalah temannya Rachmi dan mayang. Dengan semangat dan kerja sama akhirnya tenda pun berdiri.
   Setelah tenda berdiri kamipun memasukkan barang-barang kedalam tenda yang sebelumnya sudah diamparkan beberapa spanduk bekas sebagai alasnya. Aku dan Tamimi bertugas memasang Patok tenda, sedangkan Rachmi dan mayang mempersiapkan dapur umum. Dan sisanya membuat parit disekeliling tenda.

Menggali Parit

   Tak lama dari itu kloter kedua berdatangan. Disana ada Sendi, Adrian dan yang lainnya. Adrian sempat bingung melihat Parit yang dibuat mengelilingi tenda. Menurut dia parit yang dibuat salah dan tak ada gunanya. Akhirnya parit pun dibuat ulang. Kali ini letak parit dipaskan dengan arah jatuhnya air. Parit sendiri berfungsi sebagai jalur air agar tidak banjir didalam tenda.
   Singkatnya setelah kloter tiga datang, kami pun makan bersama. Didalam tenda sudah mulai berkumpul semua keluarga Savana. Ada yang meminum kopi, ada yang sedang menghirup tembakau, ada juga yang sedang asyik ngobrol.
   Tak terasa waktu magrib pun tiba, kami pun melaksanakan sholat magrib berjamaah didalam tenda. Dilanjutkan dengan tadarus Alqur'an yang dipimpin oleh saudara Alif dan diterjemahkan oleh saudari Ell. Setelah itu dibahas makna kandungannya oleh Ustad. Rosihan.
    Disaat santai, Zein mengajak aku berdiskusi bersama beberapa yang lainnya. Diskusi bebas dan santai. Apapun boleh diungkapkan disini. Tapi untuk curhat menurutku bukan waktu yang tepat.
   Disaat kami sedang berdiskusi, saudara alif pun mengintruksi bahwa materi pertama akan dimulai. Kamipun menyudahi dulu diskusi. Dan langsung mengkondisikan tempat duduk membentuk lingkaran. Materi pertama kita ngebahas kilas balik berdirinya Savana. Ada kang Hasan yang menjelaskan latar belakang dan sebab berdirinya Savana. Kang Gilang juga bercerita sedikit sebelum adanya Savana. Ditambah suasana haru ketika bung Nawwar bercerita sambil mengeluarkan airmata. Disana kami benar-benar merasakan perjuangan akan berdirinya Savana.
 
diskusi didalam tenda
   Setelah kilas balik Savana selesai, kemudian dilanjut materi kedua yaitu Re-definisi Savana yang diisi oleh Ustad Rosihan. Singkatnya setelah beres materi dua. Langsung masuk ke materi tiga yaitu evaluasi materi satu dan dua. Disana Ustad Rosihan meminta kita mengeluarkan kertas dan menuliskan kebaikan dan keburukan kita. Kemudia kertas yang berisi kebaikan dibacakan secara acak oleh masing-masing peserta. Sedangkan kertas yang berisi keburukan disimpan. Terus Ustad Rosihan meminta lagi selembar kertas untuk diisi harapan dan apa yang akan kita perbuat untuk Savana kedepan, setelah itu semuanya dikumpulkan.
   Setelah semua Materi beres, tiba waktunya acara api unggun. Aku dan Ale mempersiapkan kayu bakar yang kemudian disusun menjadi api Unggun. Sedikit sulit memang untuk apinya menyala, tapi dengan kesabaran akhirnya api unggun pun menyala. Semua peserta pun berkumpul mengelilingi api unggun.
   Kertas yang berisi keburukan pun kami bakar bersama api unggun. Disana tersedia beberapa jagung yang kemudian kami buat jagung bakar diatas api unggun. Tidak hanya jagung bakar, Rachmi dan mayang pun sudah menyiapkan Cuankie hangat untuk kami.
bakar jagung

   Saat itu pukul setengah empat pagi, suasana disana sangat dingin. Ada yang asik ngobrol dan beberapa sudah ada yang tidur. Aku pun langsung mengambil posisi untuk tidur. Disini lucunya, kami saling berhimpitan dan berdempet-dempetan agar tubuh terasa hangat saat tidur.
   Tak berapa lama kami tidur tiba-tiba Zein membangunkan kami untuk sholat Subuh.
   "Banguunnn! Banguuun! Banguunn!" Teriak Zein sambil memukulkan sarung.
   Alhasil mereka pun langsung bangun, ada yang setengah sadar, ada juga yang masih tetap tidur. Beberapa ada yang mulai berjamaah sholat. Aku pun ikut sholat.
   Setelah Sholat, karena aku masih ngantuk aku melanjutkan tidur bersama beberapa orang juga yang masih ngantuk. Ada juga yang langsung keluar tenda untuk ngobrol-ngobrol.
   Sinar matahari mulai meninggi, dedaunan mulai basah mengeluarkan embun. Hangat mentari mulai mencairkan suasana. Aku pun bergegas untuk keluar tenda. 
acara pagi

   Diluar tenda sudah banyak yang beraktifitas, ada yang foto-foto ada yang jalan-jalan menyusuri gunung Puntang. Aku pun bergegas ke kamar mandi untuk cuci muka.
   Bbrrr.. Sumpah airnya dingin banget, tapi lumayan untuk menyegarkan wajah dan mengumpulkan seluruh nyawa yang masih tertinggal didalam mimpi. Dari luar kamar mandi aku melihat yang lain sudah berkumpul didepan tenda. Musik pun melantun dengan keras. Ustad Rosihan memimpin kegiatan pagi itu.
   Aku pun ikut bergabung bersama mereka. Lagu dari Alan walker menjadi Soundtrack saat itu. Ustad Rosihan mengajak kita teriak sekeras-kerasnya melepas penat yang ada.
   "Aaaaaaaaa!!!"
   "Iiiiiiiiii!!!!"
   "Eeeeee!!!"
   "Aaaaaaaaaaaaa!!!" Semua teriak begitu lepas.
   Akupun merasa semua beban yang ada dihidupku lepas begitu saja. Kemudian lantunan musik kembali bersuara. Kali ini Ustad Rosihan mengajak kami semua untuk bergoyang berjoged ria. Awalnya pada jaim-jaiman, tapi lama kelamaan semua terbawa suasana. Ada tamimi dengan goyangan yang entah apa namanya, Nawwar dengan goyangan yang begitu lepas. Asfi dengan goyangan khasnya. Urat malu pun sepertinya sudah putus, kami semua berjoget ria. Kecuali Amirul yang mungkin malu karena dibarisan sana ada si kekasih hati.
   Seru rasanya bisa melepaskan semua kepenatan. Sehabis itu Rachmi dan mayang menyiapkan sarapan dengan menu Jagung manis rebus tanpa susu. Kami pun sarapan bersama-sama.
   Setelah sarapan kami melanjutkan acara berikutnya. Sebenarnya acara pagi ini akan di isi materi oleh bu Lea, tapi dikarenakan bu Lea tidak bisa hadir acara dilanjutkan dengan Savana membumi. Di Savana membumi ini kami semua membacakan harapan-harapan yang telah kami tulis semalam. Ada yang berharap bisa camping ceria seperti ini sebulan sekali, dan masih banyak lagi.
   Setelah Savana membumi acara dilanjutkan dengan sharing tiap divisi-divisi Savana. Buat Anggota baru Savana (generasi tiga) bebas memilih divisi mana yang menjadi minat masing-masing. Aku memilih divisi Savana Film, bareng dengan Alif. Kemudian ada Savana picture yang beranggotakan Zein, Ell, dan lain-lain. Trus ada juga Savana Design yang pada saat itu tidak ada peminatnya. Ada juga Savana nulis yang banyak sekali anggotanya.
   Selain itu ada divisi Savana yang terbaru, diantaranya bagian pengolah data dan survey yang dipegang oleh Zaim, Savana Muhamad Lovers Movement yang dipegang oleh Asfi dan dengan satu folowersnya Bahroh alias Adrian. Mereka semua dikasih waktu briefing dan sharing sekitar sepuluh menit, kemudian mereka semua mempresentasikan hasilnya perdivisi.
   Banyak program-program menarik yang akan diwacanakan, semoga tidak hanya sekedar wacana. Tapi harus direalisasikan atau lebih tepatnya Savana membumi.
   Setelah itu kami pun foto bersama, disini sangat terlihat kekeluargaannya. Kami semua seperti keluarga. Tidak ada senior dan junior. Yang ada hanya keluarga yang sama-sama saling belajar.
   Disaat kita mau siap-siap untuk pulang, hujan turun dengan deras. Barang-barang yang sudah dikeluarkan kembali dimasukan kedalam tenda. Alas tidur yang terbuat dari bekas spanduk sudah terlanjur kotor terinjak-injak. Kecuali satu yang dipakai tidur oleh Zaim. Dia terlihat nyenyak sekali. Nyaman dengan keadaan, padahal disekitarnya becek dan kotor.
   Yang lainnya ada yang sedang berteduh dimasjid, ada yang didepan kamar mandi. Semuanya menunggu hujan reda.
   Karna dirasa hujan tidak akan reda-reda. Kamipun terpaksa membongkar tenda pada saat hujan masih turun. Sebelumnya para akhwat diungsikan dulu ke warung terdekat bersama barang-barang. Laki-lakinya hujan-hujanan merubuhkan tenda.
   Setelah tenda rubuh, kami pun langsung merapihkannya. Dan menaruhnya kembali ke mobil. Mobil yang dikendarai oleh Tamimi pun langsung menuju warung mengambil barang-barang bawaan.
   Kita semua pun sepakat turun gunung dalam kondisi hujan. Karena sebelumnya kita semua sudah diinstruksikan untuk membawa jas hujan. Mobil pun kembali ditutup dengan terpal. Aku dan Amul naik keatas mobil. Percaya atau enggak baju yang aku kenakan ini sama sekali belum diganti. Dari kering kemudian basah kehujanan kemudian kering lagi lalu basah lagi.
   Dipintu gerbang Ale pun membereskan administrasi. Disana ada kendala sedikit namun berhasil diselesaikan. Kami pun melanjutkan perjalanan. Diatas mobil terbuka, aku dan Amul ngobrol mengenai tulisan. Tapat sekali kita gabung bersama Savana. Karena bagi kita Savana adalah wadah dalam berkarya.
   Disaat yang lainnya langsung menuju Kampus, aku dan rombongan yang ada di mobil menuju rumah Rachmi dan mayang. Disusul oleh Nawwar dan Furqan menggunakan motor.
   Dirumah mereka, kita menurunkan peralatan masak yang memang pinjam dari mereka berdua. Disaat itu Nawwar dan Tamimi ingin beristirahat. Aku, Furqan dan Amul pun ikut istirahat dirumah Rachmi. Aku teringat masih ada beberapa mie instan dan baso di mobil. Akhirnya beberapa mie Instan pun dimasak dirumah Rachmi dan mayang.
   Setelah cukup beristirahat kami pun melanjutkan perjalanan ke Soreang untuk mengembalikan tenda. Perjalanannya lumayan cukup jauh. Kita masuk ke jalan yang sempit, yang hanya bisa dilewati oleh satu mobil.
   Bagiku medannya cukup sulit, lebar jalannyapun sangat sempit. Untung kita punya supir handal asal Pantura. Akhirnya mobil berhasil diparkir didepan rumah pemilik tenda. Kita pun langsung menurunkan Tiang-tiang tenda. Tendanya tidak kita turunkan. Kita pun minta izin membawa tendanya untuk dicuci terlebih dahulu sebelum dikembalikan.
   Setelah ngobrol sebentar dengan pemilik tenda kita pun berpamitan. Perjalanan langsung dilanjutkan menuju Kampus. Dijalanan hatiku sangat was-was karena malamnya aku ada janji untuk menghadiri acara. Adzan Maghrib pun berkumandang, pada saat itu posisi kita masih Taman Kopo Indah. Sepertinya aku sudah pesimis tidak akan keburu.
   Dijalan pun hujan masih setia menemani, baju basahpun sudah tidak aku pikirkan. Yang ada dipikiranku saat itu hanyalah sampai ke Kampus dengan tepat waktu. Akhirnya kita pun sampai di kampus. Aku bergegas mandi, dan langsung menuju Braga saat itu juga. Walaupun pada akhirnya aku telat juga.
   Boleh jujur acara Family Gathering ini sangat berkesan. Sekali lagi kita semua seperti keluarga. Kita semua saling rangkul. Tidak ada rasa gengsi diantara kita. Semua bisa menerima kekurangan masing-masing.
   Aku bangga bisa bergabung bersama kalian. Belajar dan berkembang bersama kalian. Menjadi Mahasiswa Produktif selangkah lebih maju dari pada yang lain. Disini semua karya sangat di apresiasi. Disini semua karya apapun itu sangat dihargai. Tidak ada yang sia-sia. Mungkin diluar sana banyak yang memandang sebelah mata kepada kita. Tapi yakinlah mereka semua hanya sirik kepada kita tanpa tau sebenarnya apa yang kita lakukan. Aku yakin kita semua bisa membawa perubahan ke arah yang lebih baik. Dan semuanya akan sadar apa yang telah kita lakukan selama ini. Bismillah..


SAVANA, JELAS TEGAS!