Sore itu (26/1) para Kru Savana terlihat sibuk mempersiapkan seluruh kebutuhan yang akan dibawa ke Acara malam apresiasi budaya. Acara yang diadakan oleh Institute Francis Indonesia (IFI) ini dilakukan serentak diseluruh dunia. Salah satunya diadakan dikota Bandung.
Savana diundang oleh IFI untuk mempresentasikan karya-karyanya. Setelah menyiapkan semuanya, berangkatlah kami ke tempat berlangsungnya acara. Acara tersebut diselenggarakan di pusat kebudayaan prancis jalan purnawarwan atau lebih tepatnya di depan Bandung Electronik Center.
Disana kami tidak hanya mempresentasikan karya, tapi kami juga membuka Stand untuk mengenalkan buah karya dari Savana. Diantaranya beberapa koran yang terbit dari awal edisi hingga edisi terakhir. Dan juga beberapa Film dokumentar karya Savana dipamerkan disini walaupun hanya trailernya saja.
Adalah bung Alif Akbar Nugraha atau sering dipanggil Alif yang menjadi pembicara atau yang mempresentasikan karya Savana, dengan dibantu juga oleh Hafizh sebagai operator. Kali ini kami hanya fokus mempresentasikan film dokumentar.
Alhamdulillah pengunjung yang menyaksikan presentasi kami sangat banyak, bahkan saking banyaknya ada yang berdiri karna tidak kebagian kursi. Panitia hanya menyediakan waktu sekitar sepuluh menit untuk Presentasi. Tepuk tangan penonton menjadi penutup. Tidak hanya dari Indonesia ternyata banyak juga pengunjung yang dari mancanegara. Mungkin wajar karna acara ini diselenggarakan oleh lembaga kebudayaan Prancis.
Sama halnya ketika di Stand Savana, ada seorang bule berkebangsaan Prancis tertarik datang melihat karya-karya dari Savana. Hafizh memperkenalkan beberapa karya Film dokumentar menggunakan bahasa Inggris yang seadanya. Lucunya ternyata si bule tersebut bisa berbahasa Indonesia bahkan sedikit menguasai bahasa Sunda.
Tanggapan pengunjung Stand Savana pun beragam. Ada pengunjung Stand seorang mahasiswa yang kebetulan kampus kita tetanggaan. Dia mengungkapkan ingin belajar banyak kepada Savana. Wow.. Sekelas Universitas ingin belajar ke pada kami yang hanya berasal dari Sekolah Tinggi itu sangat luar biasa. Akhirnya kita pun bertukar kontak agar kedepannya bisa kopdar (kopi darat) dan saling sharing. Kami pun disini masih banyak belajar.
Di Acara ini seluruh karya sangat di Apresiasi, bahkan hal terkecil sekalipun. Tidak hanya presentasi beberapa komunitas. Acara yang dibuka dengan Nonton bareng Film "Human" ini juga diisi dengan seminar dan Diskusi.
Salah satu pengunjung mengungkapkan "acara ini asik sih, gw baru juga tertarik sama hal-hal yang kaya gini. Untuk kedepannya semoga lebih sering lagi ngadain acara yang kaya gini" tutur Wicak, seorang mahasiswa.
Tidak hanya pengunjung yang sangat senang dengan acara ini. Para pengisi acara pun demikian. Menurut Nadia "bangga banget bisa hadir diacara ini, bagus banget ya acaranya, malem ide kaya gtu. Kita juga bisa ngembangin diri kita disini" ungkap Nadia yang menjadi salahsatu pengisi acara. Nadia mewakili sekolahnya Pesantren Manbaul Huda yang mempresentasikan bagaimana menjaga lingkungan dari limbah, dia menjelaskan kepada pengunjung gimana caranya mendaur ulang barang-barang yangsudah tidak terpakai agar tidak menjadi limbah. Nadia menambahkan "Semoga acara ini bisa tambah ramai lagi, dan bintang tamunya makin banyak.."
Kami pun berharap acara ini lebih sering diadakan. Acara yang sangat bermanfaat, dimana menjadi wadah apresiasi bagi kami yang berkarya. Bagi kami, Savana diundang ke Acara ini sangat luar biasa. Itu artinya Savana sudah mulai membumi. Tidak hanya tinggal disatu tempat, tapi mulai melebarkan sayap lebih jauh. Bahkan ke acara seperti ini, yang diadakan serentak diseluruh Dunia. Ini juga sebagai jawaban bahwa Savana sekarang bisa melihat dan bergabung di Dunia luar walaupun hanya dari sebuah Sekolah Tinggi.
Untuk vidio selengkapnya klik disini