karna kebahagian itu diciptakan sendiri, yuk makan, jalan-jalan. gk perlu ribet. cuma bawa ransel. yang penting kuyy!!

09.48

Mudahnya Traveling Bareng Reddoorz

by , in


     Di zaman sekarang siapa sih yang gak suka traveling? Pasti kalian suka kan? Baik itu bareng keluarga, pasangan, sahabat atau bahkan solo traveling. Saat ini traveling menjadi tren atau bahkan hobi bagi sebagian orang.
     Traveling adalah Bahasa inggris yang kalo diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia artinya Berpergian. Baik itu berpergian urusan kerjaan atau sekedar liburan. Di Indonesia sendiri sih traveling sering di artikan liburan atau jalan-jalan.
     Traveling bukan hanya sekedar perjalanan ke sesuatu tempat tapi lebih dari itu, kalo tujuan gw sendiri sih traveling itu buat nyari pengalaman baru yang bisa di dapatkan dengan cara mengunjungi suatu tempat. Dimana tempat tersebut bisa memberikan kesan dan pengalaman baru.
     Buat seorang newbie traveller seperti gw pasti sering bingung nentuin tempat tujuan untuk dikunjungin. Pengen kesana pengen kesini tapi bingung milihnya. Tapi sekarang gw gk pernah bingung. Karna ada Reddoorz. Dengan Reddoorz gw gk perlu bingung lagi mau kemana, karna Reddoorz memberiksn rekomendasi tempat tempat yang lagi hits banget, jadi gk bakal ketinggalan update.
     Cukup buka blog RedDoorz di https://blog.reddoorz.com/category/places-to-visit/ disana banyak rekomendasi tempat-tempat yang keren buat dikunjungin. Sangat membantu banget buat seorang newbie traveller seperti gw biar gk kebingungan nyari tempat tujuan.

berbagai rekomendasi tempat dari Reddoorz
     Tempat tempat yang di rekomendasikan oleh Reddoorz selalu menjadi pilihan tepat untuk dikunjungi. Selain karna banyak pilihannya, tempat tempat yang di rekomendasikan oleh Reddoorz juga sudah pasti adalah tempat tempat yang lagi hits untuk dikunjungi. jadi kamu bakalan jadi anak kekinian banget karna sudah mengunjungi tempat tersebut.
     Selain itu di blog Reddoorz juga bisa menjadi solusi untuk teman traveling kamu. Banyak banget pilihan yang kamu butuhkan disana. Mulai dari tips traveling, tempat makan, tempat menginap, dan yang pasti tempat tempat rekomendasi wisata.
Blog Reddoorz

     Kamu bisa mendapatkan banyak tips tips untuk traveling yang sangat bermanfaat, ini sih cocok banget buat panduan gw sebagai newbie traveller. Untuk tips tips nya kalian bisa buka di blog Reddoorz https://blog.reddoorz.com/category/tips-trick/. Banyak sekali tips and trick disana, mulai dari gimanasih cara packing pakaian yang simple, tips membuat rencana traveling hemat, sampe tips cara menjaga kesehatan selama traveling. Lengkap banget kan tips and tricknya, buat kamu yang tertarik bisa kunjungin blog Reddoorz sekarang!
     Zaman sekarang ternyata traveling bisa lebih mudah ya, banyak blog traveling yang bisa dijadikan guide selama traveling. Ya salah satunya Blog Reddoorz ini. Bahkan didalam tips and tricknya blog Reddoorz, kalian bisa menemukan tips mempersiapkan pakaian yang cocok digunakan ketika traveling. Kalian tidak perlu khawatir ketinggalan atau salah pakaian. Jadi ketika berlibur ke gunung Bromo yang dingin kalian tidak akan khawatir lupa atau ketinggalan pakaian hangat, atau ketika berlibur untuk snorkling kalian tidak akan lupa membawa baju renang. Sangat bermanfaat bukan.

Tips and Trick dari Reddoorz

     Ngomongin traveling, so pasti gk akan ketinggalan yang namanya kuliner. Apalagi ketika kita mengunjungi suatu destinasi wisata, hal yang paling utama kita harus lakukan adalah mencicipi kulliner khasnya. Nah di blog Reddoorz pun kamu bakalan menemui rekomendasi tempat makan yang ada di kota tujuanmu untuk traveling. Gk hanya pas traveling sih, bahkan rekomendasi tempat makan di kotamu pun ada. Dari makanan berat, desert, minuman hingga rekomendasi tempat makan yang cocok buat kamu yang jomblo, hiiii jomblo. Nah itu semua bisa kamu temukan di https://blog.reddoorz.com/category/places-to-eat/

berbagai rekomendasi kuliner dari Reddoorz

     Mungkin yang paling terkenal dari Reddoorz adalah jaringan penginapan budget yang ada di Indonesia. Yup benar banget, Reddoorz adalah pilihan tepat disaat bingung ingin liburan namun budget terbatas. So jangan khawatir, meskipun budget terbatas kamu tetap bisa liburan. Dengan membaca tips liburan hemat di blog Reddoorz, kalian bisa tetap liburan menggunakan pilihan kamar dari Reddoorz.
     Booking kamar Reddoorz gk perlu ribet, cukup dalam genggaman. Aplikasi Reddoorz bisa kalian dapatkan di aplikasi store handphone kalian, cukup download gratis dan buka aplikasinya.

aplikasi Reddoorz

     Kamar Reddoorz tersebar di Indonesia, tinggal pilih destinasi yang ingin kita kunjungi, maka di aplikasi muncul banyak pilihan kamar yang bisa kita pilih. Harga kamar dari reddoorz sangat terjangkau. RedDoorz “comfortable rooms at great prices” begitu bunyi slogannya.


Pilihan kamar Reddoorz
    RedDoorz merupakan jaringan akomodasi budget di Indonesia dengan standar pelayanan berkelas. Ada enam garansi yang diberikan oleh Reddoorz. 
6 garansi Reddoorz

     Seprei di kamar Reddoorz dijamin bersih, dan sudah pasti diganti dengan yang baru. Jadi setiap kita menginap dikamar Reddoorz akan terasa nyaman, gk mungkin deh pas tiduran kerasa gatel gatel lagi. Selain seprei dan tempat tidur yang bersih, kamar Reddoorz pun dijamin kebersihannya. Bener bener bikin nyaman sampe pengen stay trus di kamar Reddoorz, coba bayangin dengan harga murah kalian bisa mendapatkan kamar yang senyaman ini. Beruntung banget kan!
Kamar Reddoorz Prawirotaman 3

     Di Reddoorz kamu bakalan mendapatkan kamar mandi private didalam kamar, selain itu kamar mandinya juga bersih jadi kamu gk perlu lagi risih ketika menggunakannya.
Kamar Mandi Reddoorz yang bersih

     Nah hebatnya di kamar Reddoorz. Walaupun harganya murah, kamu bakalan tetap mendapatkan peralatan mandi, diantaranya sikat dan pasta gigi, sabun, shampoo, handuk, cottonbud dan juga handuk. Jadi gk perlu ribet lagi bawa peralatan mandi kan, hehe jadi space penyimpanan tas kamu lebih luas.
Peralatan Mandi dari Reddoorz

     Terdapat Tv kabel di dalam kamar Reddoorz, kamu gk bakal mati gaya selama menginap disana. Kamu bisa nonton film, dengerin channel music dan lain lain. Pokonya betah deh!
     Ketika kamu menginap di kamar Reddoorz, kamu bakalan mendapat air mineral dan juga wifi gratis. Gk bakal takut lagi kehausan, dan yang pasti bisa lebih hemat juga tanpa mengeluarkan uang untuk membeli air minum hehe. Waktu gw nginep sih wifinya kenceng banget, lumayan kan buat upload foto-foto kalian selama liburan.
terdapat tv kabel di kamar Reddoorz
     Gk cuma fasilitas diatas, Pengalaman gw waktu nginep di Reddoorz prawirotaman. Kamar yang gw dapetin seharga Cuma Sembilan puluh Sembilan ribu rupiah, gw bisa mendapatkan fasilitas tambahan yaitu kolam renang. Ya kali nginep murah udah bisa dapet kolam renang, Reddoorz memang solusi untuk liburan hemat. Bahkan kamarnya nyaman banget, acnya dingin bikin males kemana mana saking betahnya di kamar.
Kolam Renang di Reddoorz Prawirotaman 3

     Resolusi traveling gw saat ini udah terjawab dengan kehadiran Reddoorz. Traveling tidak lagi ribet, Reddoorz sudah memberikan panduannya didalam blog Reddoorz, serta banyak pilihan kamar murah yang bisa dipesan didalam genggaman aplikasi. 
     Next time gw mau liburan ke Malang, dan gw gk bakal bingung lagi mau nginep dimana. karna Reddoorz pasti nyediain kamar yang pas dikantong. liburan pun bakalan semakin menyenangkan.
     Kini traveling menjadi semakin mudah, dan bisa dilakukan kapan pun tanpa perlu lagi khawatir dompet menjadi tipis, karna dengan Reddoorz liburan menjadi hamat dan menyenangkan.
Reddoorz bisa menjadi solusi buat kita semua yang udah gk sabar lagi pengen liburan! Kuy liburan gk perlu ribet, cukup bawa ransel, yang penting kuuy! Terimakasih Reddoorz!
08.15

Karya Mendunia

by , in
   
    Sore itu (26/1) para Kru Savana terlihat sibuk mempersiapkan seluruh kebutuhan yang akan dibawa ke Acara malam apresiasi budaya. Acara yang diadakan oleh Institute Francis Indonesia (IFI) ini dilakukan serentak diseluruh dunia. Salah satunya diadakan dikota Bandung.
   Savana diundang oleh IFI untuk mempresentasikan karya-karyanya. Setelah menyiapkan semuanya, berangkatlah kami ke tempat berlangsungnya acara. Acara tersebut diselenggarakan di pusat kebudayaan prancis jalan purnawarwan atau lebih tepatnya di depan Bandung Electronik Center.
   Disana kami tidak hanya mempresentasikan karya, tapi kami juga membuka Stand untuk mengenalkan buah karya dari Savana. Diantaranya beberapa koran yang terbit dari awal edisi hingga edisi terakhir. Dan juga beberapa Film dokumentar karya Savana dipamerkan disini walaupun hanya trailernya saja.
   Adalah bung Alif Akbar Nugraha atau sering dipanggil Alif yang menjadi pembicara atau yang mempresentasikan karya Savana, dengan dibantu juga oleh Hafizh sebagai operator. Kali ini kami hanya fokus mempresentasikan film dokumentar.
   Alhamdulillah pengunjung yang menyaksikan presentasi kami sangat banyak, bahkan saking banyaknya ada yang berdiri karna tidak kebagian kursi. Panitia hanya menyediakan waktu sekitar sepuluh menit untuk Presentasi. Tepuk tangan penonton menjadi penutup. Tidak hanya dari Indonesia ternyata banyak juga pengunjung yang dari mancanegara. Mungkin wajar karna acara ini diselenggarakan oleh lembaga kebudayaan Prancis.
   Sama halnya ketika di Stand Savana, ada seorang bule berkebangsaan Prancis tertarik datang melihat karya-karya dari Savana. Hafizh memperkenalkan beberapa karya Film dokumentar menggunakan bahasa Inggris yang seadanya. Lucunya ternyata si bule tersebut bisa berbahasa Indonesia bahkan sedikit menguasai bahasa Sunda.
   Tanggapan pengunjung Stand Savana pun beragam. Ada pengunjung Stand seorang mahasiswa yang kebetulan kampus kita tetanggaan. Dia mengungkapkan ingin belajar banyak kepada Savana. Wow.. Sekelas Universitas ingin belajar ke pada kami yang hanya berasal dari Sekolah Tinggi itu sangat luar biasa. Akhirnya kita pun bertukar kontak agar kedepannya bisa kopdar (kopi darat) dan saling sharing. Kami pun disini masih banyak belajar.
   Di Acara ini seluruh karya sangat di Apresiasi, bahkan hal terkecil sekalipun. Tidak hanya presentasi beberapa komunitas. Acara yang dibuka dengan Nonton bareng Film "Human" ini juga diisi dengan seminar dan Diskusi.
    Salah satu pengunjung mengungkapkan "acara ini asik sih, gw baru juga tertarik sama hal-hal yang kaya gini. Untuk kedepannya semoga lebih sering lagi ngadain acara yang kaya gini" tutur Wicak, seorang mahasiswa.
   Tidak hanya pengunjung yang sangat senang dengan acara ini. Para pengisi acara pun demikian. Menurut Nadia "bangga banget bisa hadir diacara ini, bagus banget ya acaranya, malem ide kaya gtu. Kita juga bisa ngembangin diri kita disini" ungkap Nadia yang menjadi salahsatu pengisi acara. Nadia mewakili sekolahnya Pesantren Manbaul Huda yang mempresentasikan bagaimana menjaga lingkungan dari limbah, dia menjelaskan kepada pengunjung gimana caranya mendaur ulang barang-barang yangsudah tidak terpakai agar tidak menjadi limbah. Nadia menambahkan "Semoga acara ini bisa tambah ramai lagi, dan bintang tamunya makin banyak.."
   Kami pun berharap acara ini lebih sering diadakan. Acara yang sangat bermanfaat, dimana menjadi wadah apresiasi bagi kami yang berkarya. Bagi kami, Savana diundang ke Acara ini sangat luar biasa. Itu artinya Savana sudah mulai membumi. Tidak hanya tinggal disatu tempat, tapi mulai melebarkan sayap lebih jauh. Bahkan ke acara seperti ini, yang diadakan serentak diseluruh Dunia. Ini juga sebagai jawaban bahwa Savana sekarang bisa melihat dan bergabung di Dunia luar walaupun hanya dari sebuah Sekolah Tinggi.


Untuk vidio selengkapnya klik disini
10.34

CORETAN HARI BERKESAN BERSAMA SAVANA

by , in
Savana Incorporation
"Langsung naek nih?" Kataku kepada Nawwar.
   "Sok! Jeung si Agus berdua di belakang" jawab Nawwar.
   "Siaaaapp" aku pun langsung naik kebelakang Bak mobil terbuka bersama barang-barang keperluan camping.
   Pagi itu tanggal 29 Oktober, tepatnya hari Sabtu keluarga Savana mengadakan Family Gathering. Famgeth (Family Gathering) tersebut dilaksanakan di Gunung Puntang. Seluruh keluarga Savana akan hadir disana. Kecuali mungkin yang ada halangan tidak bisa hadir kesana.
   Keberangkatan dibagi kepada tiga kloter atau lebih, kloter pertama ada Aku, Agus Mulyadi, Furqan, Nawwar dan Tamimi. Kami berangkat kloter pertama pagi hari karena kami mempawa peralatan dan barang-barang keperluan camping.
   Aku dan Agus Mulyadi atau biasa di panggil Amul (Agus Mulyadi) duduk dibelakang bersama barang. Sedangkan Nawwar, Furqan didepan dan Tamimi menjadi Supirnya. Perjalanan kami pada saat itu terkendala karena masalah banjir di dayeuh kolot. Jadi kami memutuskan mencari jalan lain ke arah Kopo.
   Belum lama diperjalanan, disaat aku menikmati semilir angin sepoi-sepoi ada dua anak sekolah yang ingin menumpang. Kami pun mempersilahkan. Perjalanan pun dilanjutkan. Saat itu masih sekitar pukul sepuluh pagi, matahari terasa terik sekali, langit kelihatan cerah, cuaca lumayan terasa panas.
   "Nuhun aaa..." Teriak dua anak sekolah tadi sesaat mereka turun.
   "Sami - sami kade dijalan" kataku.
   Perjalanan pun dilanjut. Kondisi jalan raya Kopo sayati lumayan macet, ditengah panas teriknya matahari aku mensiasatinya dengan menutup kepalaku dengan Jaket. Amul pun sama menutup kepalanya dengan Sorban yang ia bawa membentuk seperti Ninja atau bisa dibilang seperti mujahid-mujahid di Timur sana.
    Diperjalanan kita juga sambil mencari penjual Gas, beberapa kali kita berhenti ke sebuah warung hingga ke Pom Bensin. Tapi hasilnya nihil. Tak satupun yang menjual Gas, walaupun ada yang menjual Gas tapi stoknya sedang kosong. Kami pun melanjutkan perjalanan. Di daerah Banjaran arah ke Pangalengan akhirnya kita menemukan penjual Gas, walaupun harganya sangat mahal diatas harga resmi. Tapi tak apalah dari pada tak ada sama sekali.
    Di Banjaran kondisi cuaca tiba-tiba mendung, tapi kami positiv tidak akan turun hujan. Perjalanan terus dilanjutkan. Tak berapa lama kami pun menyisikan mobil kembali. Kali ini untuk mengisi Galon air yang kami bawa. Setelah membeli air isi ulang tiba-tiba hujan turun. Kami pun panik.
   Tamimi dan Nawawr lalu bergegas memasang terpal yang tak lain adalah bekas Spanduk dikampus. Aku dan Agus Mulayadi pun masuk kedalam Terpal. Bisa dibilang keadaan kami berdua (Aku dan Amul) seperti domba Garut yang sedang diangkut oleh mobil. Ditambah angin dari depan membawa air masuk kedalam terpal. Aku dan Amul pun basah terkena air. Aku inisiatif untuk membuka baju agar tidak kebasahan. Aku pun hanya memakai celana pendek dan kaos.
   Tidak lama setelah itu mobil kembali berhenti. Ada apalagi fikirku, apakah mobilnya mogok. Tiba-tiba Nawwar dan Furqan turun, kemudian ada dua orang cewek masuk kedalam mobil menggantikan Nawwar dan Furqan. Ternyata mereka berdua adalah Rachmi dan Mayang. Mereka juga membawa seorang anak kecil yang tak lain adalah ponakannya.
    Akhirnya mobilpun kembali melanjutkan perjalanan, Nawwar dan Furqan lanjut menggunakan motor yang Rachmi dan Mayang pakai. Jalanan menuju Puntang nanjak dan berkelok. Tapi sepertinya bisa diatasi oleh Tamimi. Tamimi terlihat handal dalam menyupir, dia seperti supir Pantura. Memang dia berasal dari sana, tepatnya Pamanukan Subang.
   Akhirnya kami pun sampai di gunung Puntang, ternyata disana sudah ada Agus Santoso dan Alif. Hujan pun sudah reda, kamipun menurunkan barang-barang yang ada diatas mobil.
   Setelah barang-barang sudah semua diturunkan, saatnya buat kami memasang Tenda. Disinilah muncul masalah. Kita kekurangan orang untuk memasang tenda. Waktu itu kami memakai tenda Pleton atau tenda yang sering dipakai oleh TNI. Jumlah kami saat itu hanya sembilan orang. Sedangkan setiap sisinya harus ditahan oleh satu orang. Ditambah waktu itu tiang penyangga tenda ada yang patah. Tapi mudah disiasati oleh tamimi.

proses pendirian tenda

   Akhirnya kami bisa memulai proses pendirian tenda. Kami dibantu oleh dua orang mahasiswa sastra Arab Universitas pendidikan Indonesia yang kebetulan adalah temannya Rachmi dan mayang. Dengan semangat dan kerja sama akhirnya tenda pun berdiri.
   Setelah tenda berdiri kamipun memasukkan barang-barang kedalam tenda yang sebelumnya sudah diamparkan beberapa spanduk bekas sebagai alasnya. Aku dan Tamimi bertugas memasang Patok tenda, sedangkan Rachmi dan mayang mempersiapkan dapur umum. Dan sisanya membuat parit disekeliling tenda.

Menggali Parit

   Tak lama dari itu kloter kedua berdatangan. Disana ada Sendi, Adrian dan yang lainnya. Adrian sempat bingung melihat Parit yang dibuat mengelilingi tenda. Menurut dia parit yang dibuat salah dan tak ada gunanya. Akhirnya parit pun dibuat ulang. Kali ini letak parit dipaskan dengan arah jatuhnya air. Parit sendiri berfungsi sebagai jalur air agar tidak banjir didalam tenda.
   Singkatnya setelah kloter tiga datang, kami pun makan bersama. Didalam tenda sudah mulai berkumpul semua keluarga Savana. Ada yang meminum kopi, ada yang sedang menghirup tembakau, ada juga yang sedang asyik ngobrol.
   Tak terasa waktu magrib pun tiba, kami pun melaksanakan sholat magrib berjamaah didalam tenda. Dilanjutkan dengan tadarus Alqur'an yang dipimpin oleh saudara Alif dan diterjemahkan oleh saudari Ell. Setelah itu dibahas makna kandungannya oleh Ustad. Rosihan.
    Disaat santai, Zein mengajak aku berdiskusi bersama beberapa yang lainnya. Diskusi bebas dan santai. Apapun boleh diungkapkan disini. Tapi untuk curhat menurutku bukan waktu yang tepat.
   Disaat kami sedang berdiskusi, saudara alif pun mengintruksi bahwa materi pertama akan dimulai. Kamipun menyudahi dulu diskusi. Dan langsung mengkondisikan tempat duduk membentuk lingkaran. Materi pertama kita ngebahas kilas balik berdirinya Savana. Ada kang Hasan yang menjelaskan latar belakang dan sebab berdirinya Savana. Kang Gilang juga bercerita sedikit sebelum adanya Savana. Ditambah suasana haru ketika bung Nawwar bercerita sambil mengeluarkan airmata. Disana kami benar-benar merasakan perjuangan akan berdirinya Savana.
 
diskusi didalam tenda
   Setelah kilas balik Savana selesai, kemudian dilanjut materi kedua yaitu Re-definisi Savana yang diisi oleh Ustad Rosihan. Singkatnya setelah beres materi dua. Langsung masuk ke materi tiga yaitu evaluasi materi satu dan dua. Disana Ustad Rosihan meminta kita mengeluarkan kertas dan menuliskan kebaikan dan keburukan kita. Kemudia kertas yang berisi kebaikan dibacakan secara acak oleh masing-masing peserta. Sedangkan kertas yang berisi keburukan disimpan. Terus Ustad Rosihan meminta lagi selembar kertas untuk diisi harapan dan apa yang akan kita perbuat untuk Savana kedepan, setelah itu semuanya dikumpulkan.
   Setelah semua Materi beres, tiba waktunya acara api unggun. Aku dan Ale mempersiapkan kayu bakar yang kemudian disusun menjadi api Unggun. Sedikit sulit memang untuk apinya menyala, tapi dengan kesabaran akhirnya api unggun pun menyala. Semua peserta pun berkumpul mengelilingi api unggun.
   Kertas yang berisi keburukan pun kami bakar bersama api unggun. Disana tersedia beberapa jagung yang kemudian kami buat jagung bakar diatas api unggun. Tidak hanya jagung bakar, Rachmi dan mayang pun sudah menyiapkan Cuankie hangat untuk kami.
bakar jagung

   Saat itu pukul setengah empat pagi, suasana disana sangat dingin. Ada yang asik ngobrol dan beberapa sudah ada yang tidur. Aku pun langsung mengambil posisi untuk tidur. Disini lucunya, kami saling berhimpitan dan berdempet-dempetan agar tubuh terasa hangat saat tidur.
   Tak berapa lama kami tidur tiba-tiba Zein membangunkan kami untuk sholat Subuh.
   "Banguunnn! Banguuun! Banguunn!" Teriak Zein sambil memukulkan sarung.
   Alhasil mereka pun langsung bangun, ada yang setengah sadar, ada juga yang masih tetap tidur. Beberapa ada yang mulai berjamaah sholat. Aku pun ikut sholat.
   Setelah Sholat, karena aku masih ngantuk aku melanjutkan tidur bersama beberapa orang juga yang masih ngantuk. Ada juga yang langsung keluar tenda untuk ngobrol-ngobrol.
   Sinar matahari mulai meninggi, dedaunan mulai basah mengeluarkan embun. Hangat mentari mulai mencairkan suasana. Aku pun bergegas untuk keluar tenda. 
acara pagi

   Diluar tenda sudah banyak yang beraktifitas, ada yang foto-foto ada yang jalan-jalan menyusuri gunung Puntang. Aku pun bergegas ke kamar mandi untuk cuci muka.
   Bbrrr.. Sumpah airnya dingin banget, tapi lumayan untuk menyegarkan wajah dan mengumpulkan seluruh nyawa yang masih tertinggal didalam mimpi. Dari luar kamar mandi aku melihat yang lain sudah berkumpul didepan tenda. Musik pun melantun dengan keras. Ustad Rosihan memimpin kegiatan pagi itu.
   Aku pun ikut bergabung bersama mereka. Lagu dari Alan walker menjadi Soundtrack saat itu. Ustad Rosihan mengajak kita teriak sekeras-kerasnya melepas penat yang ada.
   "Aaaaaaaaa!!!"
   "Iiiiiiiiii!!!!"
   "Eeeeee!!!"
   "Aaaaaaaaaaaaa!!!" Semua teriak begitu lepas.
   Akupun merasa semua beban yang ada dihidupku lepas begitu saja. Kemudian lantunan musik kembali bersuara. Kali ini Ustad Rosihan mengajak kami semua untuk bergoyang berjoged ria. Awalnya pada jaim-jaiman, tapi lama kelamaan semua terbawa suasana. Ada tamimi dengan goyangan yang entah apa namanya, Nawwar dengan goyangan yang begitu lepas. Asfi dengan goyangan khasnya. Urat malu pun sepertinya sudah putus, kami semua berjoget ria. Kecuali Amirul yang mungkin malu karena dibarisan sana ada si kekasih hati.
   Seru rasanya bisa melepaskan semua kepenatan. Sehabis itu Rachmi dan mayang menyiapkan sarapan dengan menu Jagung manis rebus tanpa susu. Kami pun sarapan bersama-sama.
   Setelah sarapan kami melanjutkan acara berikutnya. Sebenarnya acara pagi ini akan di isi materi oleh bu Lea, tapi dikarenakan bu Lea tidak bisa hadir acara dilanjutkan dengan Savana membumi. Di Savana membumi ini kami semua membacakan harapan-harapan yang telah kami tulis semalam. Ada yang berharap bisa camping ceria seperti ini sebulan sekali, dan masih banyak lagi.
   Setelah Savana membumi acara dilanjutkan dengan sharing tiap divisi-divisi Savana. Buat Anggota baru Savana (generasi tiga) bebas memilih divisi mana yang menjadi minat masing-masing. Aku memilih divisi Savana Film, bareng dengan Alif. Kemudian ada Savana picture yang beranggotakan Zein, Ell, dan lain-lain. Trus ada juga Savana Design yang pada saat itu tidak ada peminatnya. Ada juga Savana nulis yang banyak sekali anggotanya.
   Selain itu ada divisi Savana yang terbaru, diantaranya bagian pengolah data dan survey yang dipegang oleh Zaim, Savana Muhamad Lovers Movement yang dipegang oleh Asfi dan dengan satu folowersnya Bahroh alias Adrian. Mereka semua dikasih waktu briefing dan sharing sekitar sepuluh menit, kemudian mereka semua mempresentasikan hasilnya perdivisi.
   Banyak program-program menarik yang akan diwacanakan, semoga tidak hanya sekedar wacana. Tapi harus direalisasikan atau lebih tepatnya Savana membumi.
   Setelah itu kami pun foto bersama, disini sangat terlihat kekeluargaannya. Kami semua seperti keluarga. Tidak ada senior dan junior. Yang ada hanya keluarga yang sama-sama saling belajar.
   Disaat kita mau siap-siap untuk pulang, hujan turun dengan deras. Barang-barang yang sudah dikeluarkan kembali dimasukan kedalam tenda. Alas tidur yang terbuat dari bekas spanduk sudah terlanjur kotor terinjak-injak. Kecuali satu yang dipakai tidur oleh Zaim. Dia terlihat nyenyak sekali. Nyaman dengan keadaan, padahal disekitarnya becek dan kotor.
   Yang lainnya ada yang sedang berteduh dimasjid, ada yang didepan kamar mandi. Semuanya menunggu hujan reda.
   Karna dirasa hujan tidak akan reda-reda. Kamipun terpaksa membongkar tenda pada saat hujan masih turun. Sebelumnya para akhwat diungsikan dulu ke warung terdekat bersama barang-barang. Laki-lakinya hujan-hujanan merubuhkan tenda.
   Setelah tenda rubuh, kami pun langsung merapihkannya. Dan menaruhnya kembali ke mobil. Mobil yang dikendarai oleh Tamimi pun langsung menuju warung mengambil barang-barang bawaan.
   Kita semua pun sepakat turun gunung dalam kondisi hujan. Karena sebelumnya kita semua sudah diinstruksikan untuk membawa jas hujan. Mobil pun kembali ditutup dengan terpal. Aku dan Amul naik keatas mobil. Percaya atau enggak baju yang aku kenakan ini sama sekali belum diganti. Dari kering kemudian basah kehujanan kemudian kering lagi lalu basah lagi.
   Dipintu gerbang Ale pun membereskan administrasi. Disana ada kendala sedikit namun berhasil diselesaikan. Kami pun melanjutkan perjalanan. Diatas mobil terbuka, aku dan Amul ngobrol mengenai tulisan. Tapat sekali kita gabung bersama Savana. Karena bagi kita Savana adalah wadah dalam berkarya.
   Disaat yang lainnya langsung menuju Kampus, aku dan rombongan yang ada di mobil menuju rumah Rachmi dan mayang. Disusul oleh Nawwar dan Furqan menggunakan motor.
   Dirumah mereka, kita menurunkan peralatan masak yang memang pinjam dari mereka berdua. Disaat itu Nawwar dan Tamimi ingin beristirahat. Aku, Furqan dan Amul pun ikut istirahat dirumah Rachmi. Aku teringat masih ada beberapa mie instan dan baso di mobil. Akhirnya beberapa mie Instan pun dimasak dirumah Rachmi dan mayang.
   Setelah cukup beristirahat kami pun melanjutkan perjalanan ke Soreang untuk mengembalikan tenda. Perjalanannya lumayan cukup jauh. Kita masuk ke jalan yang sempit, yang hanya bisa dilewati oleh satu mobil.
   Bagiku medannya cukup sulit, lebar jalannyapun sangat sempit. Untung kita punya supir handal asal Pantura. Akhirnya mobil berhasil diparkir didepan rumah pemilik tenda. Kita pun langsung menurunkan Tiang-tiang tenda. Tendanya tidak kita turunkan. Kita pun minta izin membawa tendanya untuk dicuci terlebih dahulu sebelum dikembalikan.
   Setelah ngobrol sebentar dengan pemilik tenda kita pun berpamitan. Perjalanan langsung dilanjutkan menuju Kampus. Dijalanan hatiku sangat was-was karena malamnya aku ada janji untuk menghadiri acara. Adzan Maghrib pun berkumandang, pada saat itu posisi kita masih Taman Kopo Indah. Sepertinya aku sudah pesimis tidak akan keburu.
   Dijalan pun hujan masih setia menemani, baju basahpun sudah tidak aku pikirkan. Yang ada dipikiranku saat itu hanyalah sampai ke Kampus dengan tepat waktu. Akhirnya kita pun sampai di kampus. Aku bergegas mandi, dan langsung menuju Braga saat itu juga. Walaupun pada akhirnya aku telat juga.
   Boleh jujur acara Family Gathering ini sangat berkesan. Sekali lagi kita semua seperti keluarga. Kita semua saling rangkul. Tidak ada rasa gengsi diantara kita. Semua bisa menerima kekurangan masing-masing.
   Aku bangga bisa bergabung bersama kalian. Belajar dan berkembang bersama kalian. Menjadi Mahasiswa Produktif selangkah lebih maju dari pada yang lain. Disini semua karya sangat di apresiasi. Disini semua karya apapun itu sangat dihargai. Tidak ada yang sia-sia. Mungkin diluar sana banyak yang memandang sebelah mata kepada kita. Tapi yakinlah mereka semua hanya sirik kepada kita tanpa tau sebenarnya apa yang kita lakukan. Aku yakin kita semua bisa membawa perubahan ke arah yang lebih baik. Dan semuanya akan sadar apa yang telah kita lakukan selama ini. Bismillah..


SAVANA, JELAS TEGAS!
10.05

Nyobain Naik Bus Palembang - Bandung

by , in

Biasanya orang-orang kalo bepergian dari Palembang ke Bandung atau sebaliknya menggunakan pesawat. tapi tau gk sih kalo dari palembang ke bandung itu ternyata bisa juga naik bis. yup dari Palembang ke Bandung jalur darat plus laut.

Waktu itu gw bareng sama temen gw Billy abis liburan dari kota Palembang, dikarnakan ada promo dari traveloka untuk tiket bus sebesar 50%, gw pun memutuskan pulang dari Palembang ke Bandung menggunakan Bus.

Gw pun langsung nyari tiket ke Bandung menggunakan traveloka. keluarlah daftar bus yang tersedia, waktu itu adanya cuma PO bus Pahala Kencana.



Dan akhirnya tiket berhasil gw pesan, harga normalnya sekitar 260 ribu, tapi karna gw pake kode promo harganya jadi turun sekitar 150 ribu. tiket pun udah ditangan.



Bus Pahala Kencana tujuan Bandung start dari kantor perwakilan Pahala kencana Palembang, bus ini berangkat pukul 12 siang, dan waktu tempuh diperkirakan sekitar 24 jam. lama juga ya.. fasilitasnya pun cukup lengkap, ada leg rest, bantal, selimut, toilet. tapin sayang dengan harga segitu belum termasuk service makan.

Kantor Pahala Kencana perwakilan Palembang

waktu tempuhnya memang lama dari pada pesawat, tapi kalo diliat dari pengalaman yang didapat ini cukup seru loh, apalagi pada saat nyebrang naik kapal ferry dari pelabuhan Bekauheni ke Merak kalo beruntung kita bisa mendapatkan pemandangan sunset diatas kapal. cocok banget deh buat kalian yang mau Backpackeran :)

Sunset di selat Sunda





untuk lebih jelasnya kalian bisa liat vidio trip reportnya di Youtube/Apiethafizh Channel



09.05

Rindu Menanti

by , in

pic : dokumen ayo bandung
Kamis, 20 Oktober 2016
Siang hari itu matahari terlihat terik dengan sedikit awan, entah kenapa akhir-akhir ini cuaca di Ciganitri terasa panas. Aku sedang sibuk mempersiapkan acara hmj yang rencananya akan dilaksanakan pada malam itu. Pada saat aku ingin ke bawah, aku melihat kumpulan anak-anak Savana sedang berkumpul bersama seorang dosen yang tak asing lagi.

Oh, Aku baru ingat, pada hari itu aku akan ikut agenda bersama mereka. Lebih tepatnya bersama komunitas Rindu menanti.Aku sering mengikuti kegiatan mereka (Rindu menanti) di media sosial, baik Instagram atau twitter. Aku pikir komunitas seperti ini yang sangat diperlukan kota Bandung, bahkan dikota-kota lainnya. Coba kalian bayangkan gimana rasanya menunggu itu? Pasti membosankan bukan? Apalagi menunggu seseorang yang tak pasti hatinya kemana. Loh kok jadi curhat!

Tapi serius yang namanya menunggu itu memBosankan, apalagi menunggu angkutan Kota atau Bis. Komunitas Rindu menanti ini adalah sekumpulan orang-orang yang sepertinya peka akan hal Membosankan itu. Aku sudah lama tertarik dengan kegiatan mereka.

Jam masih menunjukan pukul 12.30. Setelah aku selesaikan semua tugas-tugasku, lalu aku bergegas untuk menunaikan Ibadah Wajib. Setelah menunaikan empat Raka'at Handphoneku tiba-tiba berdering. Ternyata ada pesan Whatsapp di grup dari siDosen yang tak lain adalah Ustad Rosihan. Beliau mengikatkan untuk agenda Rindu menanti jam satu siang.

Aku pun bergegas mempersiapkan. Aku susun buku-buku yang akan aku bawa, kumasukan kedalam tas yang ku pinjam dari seorang teman. Aku pun langsung menuju TKP bersama saudara Alif akbar.
Ketika di tengah perjalanan, awan tiba-tiba menghitam mendung seperti mengingatkan akan datangnya hujan. Kutarik gas motor sekencang-kencangnya­ mengikuti saudara Alif yang sudah jauh didepan. Akhirnya kita sampai di sebuah halte bis dekat metro indah mall, lebih tepatnya dekat showroom mobil Hyundai.

Disana sudah ada Ustad Rosihan menunggu. Dan sepertinya ada saudara Ashfi baru datang. Kemudian kami pun bersalaman, setelah itu kita Briefing sebentar, katanya akan ada mahasiswa dari Unpad yang akan meliput kegiatan Rindu menanti. Setelah di Briefing, akhirnya kita mulai kegiatan. Pertama kita memulainya dengan memungut sampah disekitar Halte, kemudian kita menyusun buku bacaan yang kita bawa.

Rindu menanti itu sendiri adalah suatu gerakan dimana para Penanti (anggota Rindu menanti) melakukan kegiatan-kegiatan positiv. Diantaranya membersihkan halte, menyediakan bahan bacaan untuk para penghuni halte. Dan melayani apabila ada orang yang tersesat atau menanyakan rute angkutan umum.

Menyediakan bahan bacaan bagiku sangat amat bermanfaat. Disaat para penghuni halte merasa bosan menunggu angkutan atau bis. Mereka bisa mengantisipasinya dengan membaca. Memang sih tidak banyak orang yang gemar membaca. Nah disitulah Rindu menanti hadir untuk menyadarkan orang-orang akan pentingnya budaya Membaca.

Tidak lama saat kita membersihkan halte, dateng dua orang mahasiswi berjilbab. Ternyata mereka ini adalah mahasiswa Unpad yang mau meliput kita. Dan disusul pula dengan kedatangan Ratih, Rachmi, mayang yang tak lain adalah anggota Rindu menanti.

Kita pun saling sapa. Mereka berdua (mahasiswa Unpad) kemudian briefing dengan Ustad Rosihan dan Alif tentang peliputan ini. Sementara aku dan Ashfi terus mengumpulkan sampah yang ada disekitar halte.

Mbak-mbak Unpad pun mulai mengambil gambar kegiatan Rindu menanti. Pada saat itu aku disuruh menjadi model (walaupun muka jelek standar) sebagai Penanti yang sedang menunggu halte bersama Ratih. Untungnya aku sudah terbiasa menunggu. Menunggu kamu aja aku bisa apalagi menunggu Bis. Halaaah curhat.

kemudian datang Rachmi, mayang menawarkan buku dan memperkenalkan gerakan Rindu menanti. Seperti itulah kita mendemokannya, walaupun akting kami (lebih khusus saya) sangat pas-pasan.

Disaat itu datanglah empat gadis SMA, beberapa dari kami pun langsung bertindak sesuai dengan misi Rindu menanti, Rachmi mulai menjelaskan apa itu Rindu menanti, ditambah dengan mayang yang menawarkan beberapa Buku. Tiba-tiba ada Zein datang bergabung, lalu Zein tanpa disuruh langsung memunguti sampah yang masih ada disekitar halte. Sementara mahasiswa Unpad masih memotret kegiatan kami. Dengan sesekali mewawancara para Gadis SMA tadi dan beberapa anggota Rindu menanti.

Sungguh ini kegiatan yang anti mainstream. Disaat anak-anak seusia kita nongkrong-nongkrong gak jelas sambil selfie di cafe, disini ada anak-anak yang sangat peduli akan fenomena sosial dikota ini. Mereka menyadarkan betapa pentingnya Membaca, membaca itu sangat mengasyikan, apalagi saat menunggu di Halte. Mereka pun tak sungkan untuk membersihkan dan menjaga kebersihan Halte.

Semoga virus Rindu menanti menyebar kesemua Anak-anak muda di Kota Bandung dan untuk anak- anak muda lainnya. Karna kalo bukan kita siapa lagi?

Tak terasa jam menunjukan pukul setengah tiga sore. Setelah dirasa cukup mengambil kebutuhan gambar liputan, kedua mahasiswa Unpad yang cantik-cantik itu pun berpamitan. Tapi sial aku lupa minta kontaknya.. Huu gagal modus.

Kemudian Rachmi, Mayang dan Ratih pun ikut berpamitan pulang. Di Halte hanya tersisa Aku, Ashfi, Alif, Zein dan ustad Rosihan. Alif dan Ustad Rosihan sedang asyik ngobrol, Ashfi sedang serius membaca buku. Aku dan Zein sedang berdiskusi masalah acara HMJ yang akan dilaksanakan nanti malam.

Tepat jam empat sore kegiatan kami hentikan, tak terasa memang waktunya. Tiba-tiba sudah tiga jam saja kami melayani para orang-orang di Halte. Kami pun saling bersalaman untuk berpamitan. Aku, Zein, Ashfi dan Alif langsung menuju Kampus. Sedangkan Ustad Rosihan melanjutkan perjalannya kembali entah kemana.

Sungguh pengalaman yang sangat mengesankan. Bahagia sekali bisa bergabung bersama Rindu menanti. Ahh rasanya aku ingin sekali memulai kegiatan ini kembali. Kalo bisa aku ingin setiap Halte dikota Bandung ada orang-orang seperti Rindu menanti ini. Agar Halte menjadi tempat yang nyaman tidak selalu membosankan lagi.

Semoga saja seperti itu, berharap kebaikan tidak ada salahnya. Itu doa. Semoga doaku Terkabul. Amiin..
========
Sedikit cerita tentang RM kamis kemarin, semoga ada hikmah yang dapat diambil (:
#rindumenanti #read #share #change #Ayomakmurkanhalte
08.52

Takdir dan Musibah

by , in

Terminal Margahayu

Sabtu, 19 November 2016

Terminal Margahayu pagi itu terasa panas. Matahari mulai memuncak, para supir angkot hanya sedikit yang terlihat. Ada yang sedang bermain tenis meja dan sebagian sedang duduk duduk sambil merokok serta menengguk segelas kopi.

Mensosialisasikan angkot pintar kepada supir angkot



Saat itu kami sedang mensosialisasikan mengenai ANTAR (Angkot Pintar) yaitu semacam program yang bekerja sama dengan Dinas Perhubungan kota Bandung dalam penyediaan Angkot Baca. Jadi nantinya didalam Angkot itu ada Rak yang menyimpan koleksi Buku-buku untuk dibaca oleh para penumpang.
Mengukur tempat yang akan ditarh rak buku

Awalnya supir angkot terlihat keberatan, namun setelah kita jelaskan mengenai Program tersebut, supir angkot menjadi antusias terhadap program kami. Kita mendata beberapa Supir angkot dibantu oleh Dishub yang bertugas di Terminal tersebut.
Salah satu supir angkot yang bersedia

Setelah beres dari Terminal, kita menuju Heritage tempat angkot Stop berada, tepatnya dijalan Riau. Disana kami akan melakukan agenda rutin Rindu Menanti. Keadaan disana pada saat itu cukup ramai, mungkin dikarenakan sedang Weekand. Jadi jumlah pengunjung disana meningkat dari hari-hari biasanya.

Beberapa buku yang kita bawa dijejerkan pada bangku, lumayan banyak koleksi buku yang dibawa. Dari mulai Novel hingga buku pemikiran. Buku untuk bacaan anak-anak pun kami ada. Pada saat itu ada satu keluarga yang sedang berlibur, ada kakak beradik yang sangat ingin membaca. Untungnya kami membawa buku bacaan untuk anak-anak.

Koleksi buku yang kita bawa


Pada saat itu juga ada seorang pemuda, ia bercerita bahwa dia berasal dari Banjarmasin Kalimantan. Kedatang dia ke Bandung untuk bekerja, dan pada saat itu telah selesai kerjaannya. Dan ada juga seorang Dosen Sosiologi yang tertarik dengan kegiatan kita. Si Dosen memberikan banyak masukan kepada Kita.

Selepas Sholat Ashar kami pun menyudahi kegiatan. Pada saat itu aku teringat baru saja terkena musibah, Ban motorku bocor. Pada saat menanti pun aku sering bolak balik ke parkiran. Saking seringnya aku bolak balik ke parkiran, pada saat ingin pulang aku dicurigai oleh satpam. Pada saat itu motor tidak aku hidupkan, tetapi hanya didorong. Pada saat mendorong motor datang satpam menghampiriku. Ia menanyakan STNK, Alhamdulillah aku bisa menunjukannya.

Pada saat keluar parkiran hujan turun sangat deras, dengan masih mendorong motor aku langsung berlari menuju kantor Polisi. Disana kita numpang berteduh dan ikut nonton bareng pertandingan sepakbola Tim Nasional.

Dirasa hujan tak kunjung reda, aku memutuskan untuk kembali melanjutkan perjalanan. Saat itu aku bersama Reynaldi. Karna Zein dan Vina sudah pulang duluan. Setelah bertanya pada bapak polisi tentang tukang tambal ban, kami pun melanjutkan perjalanan dengan masih mendorong motor.

Dari jalan Riau kemudian belok ke jalan Banda kami terus mendorong motor ditemani dengan rintik air hujan yang membasahi pakaian kami. Dari jalan banda lalu terus hingga menuju taman Musik. Disana kami kembali menanyakan tukang tambal Ban kepada penjual Pecel Lele. Setelah ditunjukan kami pun melanjutkan perjalanan, hingga akhirnya sampai kepada Jalan Sumbawa.

Di Jalan Sumbawa akhirnya kami menemukan tambal Ban. Tukang tambal yang terlihat sederhana. Tidak menggunakan bangunan, melainkan hanya sebuah terpal yang dijadikan Tenda. Tidak ada penerangan hanya sebuah senter kecil. Kami duduk dibangku kayu dibawah sebuah pohon. Saat itu gelap sudah turun, sambil menunggu aku pun berdiskusi dengan Reynaldi.

Tambal ban ditemani hujan


Tak berapa lama datanglah kedua pemotor. Bisa dibilang Ukhti, karena penampilan mereka sangat islami dengan kerudung yang panjang. Merasa kasihan aku pun menawarkan tempat duduk kepada mereka berdua tanpa berniat modus. Hanya berlandaskan keikhlasan dalam berbagi sesama muslim, lebih khusus kepada Wanita.

Waktu maghrib pun tiba, aku Izin Sholat ke Tukang tambal ban. Kebetulan masjid berada sangat dekat. Kami pun Sholat maghrib di jama dengan Sholat Isya. Setelah Sholat selesai kami kembali ke tukang tambal Ban, dan ban sudah beres ditambal. Pada saat itu aku tidak mempunyai uang sepeserpun. Reynaldi pun hanya mempunyai selembar uang. Mungkin dengan keajaiban Sholat akhirnya kami bisa membayar tukang tambal ban tanpa dengan ada masalah.

Kamipun melanjutkan perjalanan, pada saat itu ada acara liliwetan dirumah Pak Rosihan, Anak-anak yang lain sedang kajian di kampus, aku pun tidak ikut kajian tapi niat langsung ke rumah pak Rosihan. Malam dengan langit gelap sangat menyulitkanku dalam menjalankan motor, dikarenakan lampu motor ku yang memang redup.

Itulah alasan untuk beberapa kali kami kesasar, beberapa kali kita bolak-balik karena merasa kurang yakin akan jalan yang kita lalui. Hingga pada akhirnya kami berhasil menuju rumah pak Rosihan. Singkat cerita, anak-anak yang lain pun sudah berdatangan. Akhirnya Makan juga pikirku.. Karna Jujur hari itu aku belum menyentuh Nasi sama sekali, dikarnakan aku benar-benar tidak mempunyai uang sepeserpun, hanya bermodalkan Tanki bensin yang penuh.

Jam dua dini hari acara liliwetan pun selesai, dengan rasa kantuk kami pun berpamitan kepada pa Rosihan. Kami pun pulang bersama-sama. Ditengah malam yang sepi, dengan formasi motor yang ngebaris seperti anak-anak touring kami seperti Geng Motor. Aku merasa menjadi seperti Dilan, dan waktu itu melewati jalan Ciwastra - Buahbatu persis seperti Dilan bersama Geng motornya. Tapi sayang Kisah cintaku tak seperti Dilan.

Dipertigaan arah menuju kampus aku berpisah dengan rombongan karna harus mengantarkan Reynaldi pulang ke Rumah. Keadaan benar-benar sangat sepi. Sesepi hati Pembaca. Namun ku beranikan diri, setelah mengantar Reynaldi aku pun benar benar sendiri. Sendirian menuju kampus, dan dengan keadaan jalan yang benar-benar sepi. Akhirnya dengan tenaga Valentino Rossi aku pun sampai dikampus.

Ini kisahku dengan segala Suka duka citanya. Mana ceritamu???
Salam hangat para penanti klik disini untuk Follow Instagram rindu menanti
#rindumenanti #read #share #change #Ayomakmurkanhalte
08.19

24 jam di kereta Bandung - Yogyakarta

by , in
didalam kereta Kuto Jaya Selatan

     Selain pengalaman menyenangkan saya juga punya pengalaman yang tak terlupakan ketika naik kereta. Saya pernah ngerasain yang namanya didalam kereta selama hampir 24 jam. Padahal jarak yang saya tempuh hanya dari Bandung ke Yogyakarta. Kok bisa selama itu? 

     Jadi pada tanggal 23 November 2017 saya dan teman-teman kampus akan liburan ke Yogyakarta menggunakan kereta api. Karna ingin murah kita menggunakan kereta Kutojaya Selatan sampai stasiun kutoarjo lalu lanjut kereta lokal Prameks tujuan Stasiun Yogyakarta. Niatnya sih mau hemat hehe..

Stasiun Kiaracondong

     Namun rasa cemas datang ketika sore hari sebelum keberangkatan dapet kabar dari twitter bahwa jalur kereta antara stasiun Cipendeuy dan stasiun bumiwaluya telah terjadi longsor. Longsor tersebut menyebabkan perjalanan kereta terputus.

    Saya pun cemas dan terus menanyakan perihal kejadian ke Twitter @KAI121. Ada beberapa perjalanan yang dibatalkan dan ada juga yang di alihkan ke Jalur utara melalui Cikampek. Dan Alhamdulillahnya pada saat magrib jalur antara stasiun Cipendeuy dan Bumiwaluya akhirnya dapat dilalui. 

     Jadwal keberangkatan KA Kutojaya Selatan dari stasiun Kiara Condong dijadwalkan pukul 21.00 malam. Dan kereta pun akhirnya berangkat tepat waktu. Tak lama berjalan kereta tidak biasanya berhenti di stasiun Cicalengka. Rupanya sedang menunggu persilangan dengan kereta yang lain. Namun rasa curiga datang ketika kereta berhenti hingga satu jam dan tak kunjung jalan. Rasa kesal dan bosan pun muncul. Bayangin aja kita nungguin kereta maju di stasiun Cicalengka hampir 5 jam. Dan terus berlanjut sampe stasiun stasiun berikutnya kita harus menunggu langsiran kereta.
Stasiun Cibatu


     Pukul 06.00 kereta baru memasuki stasiun Cibatu Garut, yang seharusnya pukul 04.30 kereta sudah sampai di Kutoarjo. Hingga akhirnya sampai di stasiun Cipendeuy. Di Cipendeuy kita harus menunggu persilangan lagi sekitar satu jam. Karna jalur yang longsor hanya bisa dilalui dengan batas kecepatan lima kilo meter perjam. Ada yang unik ketika di stasiun Cipendeuy. Karna menunggu lama penumpang pun mulai kelaparan dan turun dari kereta. Banyaj penumpang yang duduk duduk di sekitar peron stasiun dan yang lebih unik lagi banyak juga penumpang yang menuju warung disekitar stasiun Cipendeuy. 

     Saya pun dan teman-teman ikut menuju warung, saking lamanya kereta berhenti dan perut mulai lapar, saya sempat-sempatnya memesan mie instan di warung. Dan dilanjutkan dengan segelas kopi. 
Setelah kereta yang ditunggu untuk bersilang melintas, kami pun dipersilahkan naik kereta kembali dan melanjutkan perjalanan. Kami pun melanjutkan perjalanan. Kereta hanya berjalan dengan batas kecepatan maksimal lima kiko meter perjam. Sepanjang jalur longsor kami melihat kiri kanan bekas tanah yang menutupibjalur kereta. Ada beberapa titik longsor di jalur tersebut. 

     Kondisi didalam kereta tidak terlalu ramai, mungkin karna banyak penumpang yang membatalkan perjalanan akibat longsor. Jadi kami pun bebas memilih kursi dikarnakan banyak yang kosong. Kami dapet info, sebagai permintaan maaf PT. KAI memberikan makanan secara gratis kepada penumpang pada saat di stasiun Tasikmalaya. Pertama kita mendapatkan sebuah wafer dan sebotol air mineral. Lumayan lah buat ganjel perut. 

     Setelah kita melewati stasiun Tasikmalaya perjalanan kembali normal. Tidak lagi menunggu lama di persilangan. Pada saat sampai stasiun Kebumen, PT. KAI lagi lagi membagikan makanan berupa nasi kotak. Kita yang udah kelaparan belum ketemu nasi rasanya seneng banget, apalagi gratis hehe

    Waktu sudah sampai pada sore hari, rencana awal sesampainya kita di stasiun kutoarjo, kita langsung melanjutkan perjalanan menggunakan KA Lokal Prameks relasi Stasiun Kutoarjo tujuan Stasiun Solo Balapan. Namun apa mau dikata, kereta yang kami naikin sudah tidak wajar telatnya. Buktinya sore hari baru sampe stasiun Kebumen. 

      Saya kembali cemas dan bingung. KA prameks terakhir adanya pukul 18.50 kalo sampe terlambat dan ketinggalan kereta saya gak tau lagi harus naik apa ke Yogyakarta. Tapi alhamdulillah kira nyampe stasiun kutoarjo sebelum jadwal keberangkatan prameks yang terakhir. 

Stasiun Kutoarjo
     Kita sampai Stasiun Kutoarjo jam 6 sore, dari jadwal aslinya jam 4.30 pagi. Hampir 14 Jam telatnya. Udah fatal banget.. Tapi ada yang bikin seneng lagi sesampainya di Stasiun Kutoarjo. Pada saat kita baru turun dari kereta menuju pintu keluar, kita mendapatkan nasi kotak lagi. Jadi total kita dapet 3 kali Makanan gratis. Tanpa menunggu lama saya pun langsung bergegas menuju loket untuk membeli tiket Prameks. 

     Prameks berangkat tepat pukul 18.50 menuju Yogyakarta dengan tujuan akhir stasiun Solo Balapan. Ada lagu kejadian yang gak bakal saya lupain. Mungkin karena menghabiskan waktu Bersama-sama di kereta. Saya dan penumpang lain menjadi akrab. Ada seorang ibu dan anaknya yang berangkat ke Yogya ingin menghadiri wisuda anaknya. Ada rombongan mahasiswi dari Bandung yang ingin menghadiri acara di aalah saty kampus di Yogyakarta. Ada seorang Bapak yang kami panggil Om asli orang Sumatera. Ada juga bapak-bapak yang ternyata beliau seorang dosen. Dan banyak lagi. 

     Memang selalu ada hikmah dibalik suatu kejadian. Dibalik musibah longsor yang menyebabkan kereta saya terlambat sampai 14 Jam ternyata saya bisa mendapatkan kenalan baru lagi selama perjalanan. 

     Akhirnya saya dan teman- teman pun sampai di stasiun Tugu Yogyakarta pukul 8 malam. Perjalanan normal yang ditempuh sekitar 10 jam harus telat hingga hampir 24 jam disebabkan oleh longsor yang terjadi di antar stasiun Cipendeuy dan stasiun Bumiwaluya. Saya ingin mengucapkan terimakasih kepada PT. KAI yang sigab terhadap bencana longsor dan bekerja keras agar jalur kereta yang tertimbun longsor dapat dilalui kembali oleh kereta

dan untuk vlognya kalian bisa nonton di Youtube/Apiethafizh Channel