karna kebahagian itu diciptakan sendiri, yuk makan, jalan-jalan. gk perlu ribet. cuma bawa ransel. yang penting kuyy!!

13.33

Menjadi Smart Traveller

by , in

 


      Siapa sih yang tidak suka dengan traveling? Saat ini traveling diminati oleh banyak orang. Tidak hanya dijadikan sebagai hobi atau hanya hiburan di sela-sela sibuknya rutinitas, tapi bisa dijadikan sebuah pekerjaan oleh sebagian orang.

  

    Kamu sering lihatkan selebgram upload foto-foto liburannya, setelah melihat itu kita pun berkeinginan yang sama untuk bisa liburan seperti selebgram. Tapi budget kita terbatas dan waktu yang tidak memungkinkan.

 

   Traveling emang nagih tapi jangan sampai menjadi tagihan. Demi sebuah foto kece di Instagram, kita pun rela pinjam sana pinjam sini untuk biaya lliburan Eittsss... tunggu dulu! Bisa kok liburan nyaman tanpa beban pikiran. Ya, kita harus jadi Smart Traveller. Tapi, gimana sih caranya jadi Smart traveller?

 

Berikut tipsnya menjadi Smart Traveller agar liburan kamu menyenangkan

 

1. Membuat Itenary sedetail mungkin.

   Sebelum kamu bepergian untuk liburan, ada baiknya kamu menyiapkan semuanya sedari awal. Agar saat kamu liburan tidak kacau. Mulai dari membuat itenary tujuan yang mau kamu kunjungi. Catat tempat mana saja yang mau kamu kunjungi dari mulai berangkat, hingga kamu pulang ke tempat asalmu. Dengan membuat itenary sebelum liburan, maka liburanmu akan terjadwal dan kamu dapat membayangkan berapa budget yang akan kamu keluarkan, dengan begitu kamu bisa menyesuaikan budget yang kamu punya.

 

2. Pilih transportasi favoritmu

   Traveling sudah pasti membutuhkan yang namanya transportasi. Kamu dapat memilih transportasi favoritmu, dan jangan lupa juga sesuaikan dengan budget liburan kamu. Jangan memaksakan ingin menggunakan transportasi yang mahal sedangkan budget kamu terbatas. Tidak ada salahnya kamu memilih jalur darat dibandingkan dengan transportasi udara. Buat yang punya kendaraan pribadi roadtrip mungkin menjadi pilihan yang patut dicoba. Selain kita bebas menentukan waktu perjalanan (karena menggunakan kendaraan pribadi) sensasinya pun akan lebih seru apalagi kalo kita roadtrip bareng keluarga. Tapi jangan lupa siapkan fisik dan juga budget untuk bahan bakarnya ya.

Untuk kalian yang Traveling menggunakan transportasi umum ada kok cara untuk mendapatkan tiket murah. Beli lah tiket jauh jauh hari dari tanggal liburanmu, biasanya tiket yang dibeli jauh jauh hari akan lebih murah dibandingkan dengan tiket yang dibeli mendekati hari - H. Manfaatkan juga promo aplikasi OTA (Online travel agent), inget tanggal tanggal dimana biasanya si OTA mengadakan promo.

 

3. Catat barang bawaan dan keperluan selama Traveling.

   Selain mencatat itenary perjalanan, kamu juga harus mencatat dan mempersiapkan barang bawaanmu. Itulah fungsinya sebelumnya kamu mencatat itenary, jadi kamu sudah ada bayangan ke mana saja tempat yang akan kamu singgah. Menjadi tidak lucu kan bila ke pantai ingin berenang tapi kamu ketinggalan baju renangmu. Selain itu fungsi mencatat barang bawaan adalah agar kamu bisa efisien untuk membawa keperluan apa yang kamu butuhkan saja. Jadi kamu tidak perlu membawa barang yang tidak digunakan. Ini pun bakalan menghemat biaya bagasi kamu. Inget! Bagasi untuk sebagian transportasi itu berbayar loh.

   Pisahkan juga barang-barang menurut fungsi dan kebutuhan. Misalnya simpan stok baju semasa liburan di koper atau ransel kamu, simpan dokumen-dokumen seperti paspor, SIM, dompet dan obat-obatan di tas yang mudah dijangkau agar pada saat dibutuhkan tidak sulit mendapatkannya. Dan apabila kamu membawa alat-alat fotografi jangan lupa menggunakan tas khusus agar peralatan fotografi kamu tidak rusak saat terguncang-guncang di perjalanan.

 

4. Pilihlah tempat istirahat sesuai kenyamanan.

   Disaat traveling pasti kita membutuhkan tempat untuk beristirahat dan bermalam. Sekarang banyak pilihan Akomodasi untuk tempat menginap kamu, dari mulai share room hingga private room. Dari kelas melati hingga berbintang.

   Pilihlah sesuai kebutuhan dan budget kamu, jika kamu ingin yang murah kamu bisa memilih dormitory room, penginapan ini semacam asrama. Jadi didalam satu kamar kamu bakalan disatukan dengan pengunjung yang lain. Buat orang yang mencari pengalaman baru ini wajib di coba, tidak jarang kamu bakalan dapet teman Traveling baru disini.

Selain kamar dormitory, sekarang juga banyak OTA yang menyediakan kamar-kamar nyaman untuk disewakan beserta fasilitasnya yang beragam. Untuk kamar ini privasinya lebih terjamin dibandingkan dengan yang mix room seperti dormitory.

Kalo kamu punya budget lebih, kamu bisa banget nginep di hotel, kamu bisa memilih hotel yang disesuaikan dengan budget kamu. Pilihlah tempat menginap sesuai kebutuhanmu, kalo jadwal liburan kamu padat dan membutuhkan tempat hanya untuk tidur, dormitory cocok untuk kamu pilih. selain murah sisa budget ya pun bisa kamu gunakan untuk hal lain saat kamu Traveling.

 

5. Manfaatkan sharecost

   Solotrip memang menyenangkan dan bebas, tapi tak ada salahnya juga kamu mengajak partner liburanmu. Banyak keuntungan yang bisa kamu dapatkan dari mengajak teman, selain bisa jadi tukang foto, kamu juga dapat berbagi biaya sewa penginapan. Jika kamu menginap bersama teman-temanmu harga sewa ya jadi murah karna dibagi-bagi bersama teman-temanmu.

   Jika kamu susah mendapatkan teman Traveling, kamu bisa join di grup-grup backpacker di social media. Biasanya mereka suka mencari partner-partner traveling untuk share cost. Jangan lupa untuk berhati-hati pilih teman Traveling agar liburanmu tidak berantakan karna salah pilih partner liburan.

6. Bisa membaca Peta 

     Kedengerannya sih sepele, tapi bisa membaca peta, khususnya peta digital seperti google map ataupun waze bisa sangat membantu ketika kamu traveling. salah satu contohnya adalah google map, didalam fitur google map, kamu bisa memanfaatkannya untuk mencari tempat makan, tempat ibadah ataupun memilih rute terdekat atau rute kendaraan umum. google map ini pun sangat bermanfaat untuk kamu yang suka berjalan kaki. biar kamu tidak kesasar, kamu bisa memilih rute pejalan kaki di dalam aplikasi google map. inget ya, harus bisa baca peta! terkadang google map pun suka menyesatkan hehehe. 

 

   Itulah sebagian tips-tips menjadi Smart Travellers. Traveling itu bukan seberapa kamu jauh bepergian tetapi seberapa siapakah kamu untuk melangkah. Jika budget tidak memungkinkan untuk liburan sebaiknya jangan memaksakan, lebih baik uangnya ditabung terlebih dahulu, jika sudah terkumpul barulah kamu pergi yang jauh. Agar setelah Traveling kamu tidak dibebani oleh hutang-hutang yang kamu lakukan demi foto liburan di Instagram. Liburan itu untuk menyenangkan hati, bukan untuk mencari masalah. Yuk Traveling!

#(Pernah diterbitkan disalah satu media)

find me on all media social :)

Twitter

Instagram

Youtube

12.20

Solo Traveling part 2 - Surabaya

by , in


      Yang belum baca part sebelumnya, bisa dibaca disini

====================

        Setelah menempuh perjalanan dari Yogyakarta menuju Surabaya yang sebelumnya menyempatkan istirahat di rumah makan duta ditemani semangkuk rawon dan teh panas. akhirnya gw sampai juga di kota pahlawan Surabaya.

     Jam menunjukan masih sekitar pukul setengah empat dini hari, belum masuk waktunya sholat subuh, setelah turun dari bis, gw memutuskan untuk mencari tempat yang ramai. karna agak riskan juga dini hari berada di terminal. 

      Jalanlah gw untuk  mencari spot, akhirnya ketemu dengan sebuah toilet umum yang buka 24 jam. mandi pagi setelah melakukan perjalan jauh sepertinya ide menarik. sebelum mandi gw memastikan bahwa toilet umum ini bisa dipake mandi.

     "mas bisa mandi disini?" tanya gw kepada penjaga kamar mandi.
     "bisa mas, tempatnya di ujung kalo mau mandi" balas dia sambil menunjukan tempatnya.

        Sebelum mandi, gw menitipkan barang-barang bawaan kepada mas-mas penjaga kamar mandi.  air di Surabaya dipagi hari ternyata sama saja, dingin dingin juga. Beres mandi pas sekali dengan kumandang adzan subuh. 

        Gw pun lanjut menyusuri terminal Purabaya untuk mencari tempat sholat. Melihat ruang tunggu terminal ternyata banyak juga yang menginap disini. ada yang tidur di kursi, ada yang mengampar di lantai, ada juga yang tidur di pelataran kios kios pedagang. 


Terminal Purabaya
     
        
        Menurut informasi, ada beberapa tempat untuk melaksanakan sholat. salah satunya di lantai 2 ruang tunggu terminal purabaya. akhirnya gw pun melangkahkan kaki ke lantai 2. melihat terminal ini sangat beda banget dengan terminal yang ada di Bandung, terlihat lebih maju dari terminal Cicaheum ataupun Leuwi panjang di Bandung. agak lebih rapih aja sih, selebihnya sama.

        Mushola dilantai dua terletak sebelah kiri dari pintu masuk ruang tunggu terminal. ada beberapa orang yang sudah sholat duluan, karena musholanya berukuran kecil dan tidak bisa menampung banyak orang, akhirnya gw pun menunggu mereka sholat untuk bergantian. 

        Singkatnya, setelah sholat gw masih bingung mau kemana. karena di Surabaya gw cuma transit sebentar sambil nunggu kereta jam 10 pagi untuk melanjutkan perjalanan ke Malang. akhirnya gw memutuskan untuk mencharger handphone sambil istirahat dipelataran toko yang masih tutup. 

        Sambil mengisi batrai handphone, gw memperhatikan orang-orang yang mulai ramai berlalu lalang, mulai dari calon penumpang, pedagang yang ingin membuka toko dan kadang terlihat juga para calo yang menawarkan tiket kepada penumpang.

         Langit sudah mulai terang. di Surabaya yang singkat ini, gw ingin mengunjungi sebuah landmark kota Surabaya yang tempatnya berada persis di depan kebun binatang Surabaya. sempat bingung kesana mennggunakan apa, ada dua pilihan, naik ojek online atau transportasi lain. 

         Berdasarkan informasi dari google map, ternyata terminal purabaya ini tidak terlalu jauh dari stasiun waru. dan setelah mengecek jadwal kereta di aplikasi kai access, ternyata ada jadwal kereta yang pas.

         Untuk orang yang sakunya pas-pasan seperti gw, naik kereta comutter supor (Surabaya-Porong) adalah pilihan yang tepat. bermodal jalan kaki dari terminal kemudian nyebrang melalui jembatan penyeberangan orang, sampailah gw di stasiun kecil waru. dan langsung membeli tiket seharga lima ribu rupiah. sangat murah jika di bandingkan dengan tarif ojek online.

Tiket Kereta Supor
    

        Akhirnya kereta yang akan gw naikin tiba. Didalam kereta lumayan terisi penuh oleh warga Surabaya yang ingin berangkat bekerja. Gw pun berdiri karna tidak kebagian tempat duduk. Stasiun yang akan gw tuju tidak terlalu jauh, hanya melewati beberapa stasiun saja, yaitu stasiun wonokromo.

        Sesampainya di stasiun Wonokromo, gw memutuskun berjalan kaki menyusuri jalan menuju landmark kota Surabaya, apalagi kalo bukan patung Suro dan Boyo. Suro berarti hiu dan Boyo buaya. landmark ini terletak persis di depan kebun binatang Surabaya atau biasa dikenal dengan KBS.

        
Landmark Surabaya
   

        Pada saat itu masih terlalu pagi, KBS belum buka. Gw pun memutuskan untuk berfoto ria di sekitar landmark Surabaya.  ada juga seorang bapak penyedia jasa foto di sekitar landmark, tapi sayang gw gk minat. jadi menolak halus tawaran jasa si bapak tersebut. 

      Akhirnya loket Kebun binatang Surabaya pun sudah buka, antrian mulai mengekor. Gw ikut mengantri di belakang. sampai akhirnya gw mendapatkan sebuah tiket berbentuk gelang kertas seharga lima belas ribu rupiah.  

     Ya seperti kebun binatang pada umumnya. hewan koleksi KBS sangat beragam, ada Gajah, Harimau, Orangutan, dan lain-lain. Gw pun menikmati suasana KBS dengan mengelilingi kawasan ini sendirian. iyah, sendirian. 

Orangutan di KBS

               

        Menurut gw, KBS sekarang lebih baik dari pada KBS dulu. banyak berita negatif tantang KBS. saat ini KBS telah berbenah, dan kondisinya pun semakin membaik. semoga saja kondisi ini akan terus seperti ini. ayo kita lestarikan bersama. agar kelak anak-cucu kita dapat menikmati nya juga.

       Surabaya saat itu cukup panas, mellihat sebuah kedai es krim di dalam kawasan KBS, gw pun tertarik untuk membeli sebuah es krim cone. dengan selembar uang kertas lima ribuan, gw menukarnya dengan satu buah es krim cone berbentuk seperti monas rasa coklat. seketika itu kesejukan mulai menghujam dinding dinding mulut, lalu masuk ketenggorokan. 

Sendirian

        Setelah cukup puas berkeliling KBS, gw pun memutuskan untuk menyudahi berpetualang di sini. setelah berpamitan dengan para gajah, gw pun melangkahkan kaki ke pintu keluar. menyusuri jalan Setail lalu menuju jalan Diponegoro. 

        Saat jalan kaki menyusuri jalan Diponegoro, gw melihat sebuah angkringan dengan beberapa pilihan nasi kuching yang di pajang di atas gerobak. di pikir-pikir gw dari tadi belum sarapan, ngehantam nasi kuching kayanya cocok buat ngeganjel perut. GW pun lalu mengambil dua buah nasi kuching dengan lauk kikil dan tak lupa memesan satu gelas es teh manis. dan langsung menyantap lahap kudapan tersebut. 

        Perut pun lumayan terganjal, saatnya melanjutkan perjalanan. karna sebentar lagi jadwal kereta gw tiba. sebelum menuju ke stasiun Wonokromo, gw memutuskan untuk menngambil uang cash di atm yang letaknya tidak jauh dari angkringan. lokasi atmnya tepat di sebrang angkringan tempat gw makan. 

        Setelah mengambil beberapa lembar uang gambar Soekarno gw pun berpikiran untuk jalan kaki ke Stasiun, karna tadi pun gw jalan kaki dari stasiun ke KBS. kayanya jalan kaki lagi gk masalah. tapi, baru beberapa saat jalan gw udah mulai cape wkwk. mungkin gara-gara tadi udah cukup lelah muter - muter jalan kaki mengelilingi KBS.

     Akhirnya gw pun memesan ojek online. "sesuai map ya mas" ketik gw pada ojek online, tanpa mempethatikan si driver. akhirnya sang ojol pun datang. dan langsung mengantarkan gw menuju stasiun Wonokromo. dan sampai saat itu pun gw gk memperhatikan si driver. sampai pada akhirnya gw sampai di stasiun Wonokromo.

            
Stasiun Wonokromo
   

    "Pakai gopay ya mas" kata gw sambil menyerahkan helm berwarna hijau, dan pada saat itu gw langsung terkejut. ternyata driver yang mengantarkan gw itu seorang wanita. dan dari tadi gw manggil dia Mas. akward banget kan, untungnya gw buru-buru minta  maaf.

        Masih ada waktu beberapa menit sampe kereta gw dateng. sambil menunggu kereta gw sempatkan untuk mengisi daya power bank di charging spot stasiun. lalu gw pun punya ide untuk exsplore di sekitar stasiun Wonokromo. power bank gw tinggal tanpa rasa takut kehilangan, gw pun menyusuri jalan depan stasiun Wonokromo. 

      Di sebelah kanan stasiun, searah jalan. (kalo sekarang deket jembatan penyebrangan), gw melihat sebuah roda yang tak asing lagi.  roda penjual rawon surabaya. karna tadi baru makan nasi kuching, inget yah baru- makan - nasi- kuching, di ulang sekali lagi, hanya nasi kuching. gw pun ngiler pengen nyobain rawon langsung di surabaya. akhirnya gw pun dengan rasa tak bersalah membeli semangkok nasi campur rawon. yang menurut gw nagih banget, pokonya kalo gw ke Surabaya lagi, gw harus makan disini. gila nikmat banget serius. padahal cuma kaki lima pake roda dagangnya.


Nasi Rawon

               

        Setelah menghabiskan satu mangkok nasi rawon gw pun balik lagi ke stasiun Wonokromo, tak lupa mengambil power bank di charging spot. lalu langsung menuju antrian boarding ke dalam stasiun karena sebentar lagi kereta yang gw akan naiki segera sampai.

        Didalam waiting room stasiun di temani dengan lantunan pengamen  yang menurut gw punya suara khas banget, dan setelah gw telusuri ternyata pemngnamen ini cukup terkenal di kanal youtube. coba kalian search aja "pengamen stasiun wonokromo". lagu yang paling membekas saat itu adalah nget-ngetan. Gk tau kenapa lagu itu lanngsung menempel di kepala sampai akhirnya kereta yang gw akan naiki datang.

         Rangkaian Kereta Dhoho Penataran dengan pemberhentian terakhir di stasiun Blitar ini pun tiba. gw pun melangkah menuju kereta. sebelumnya gw udah beli tiket kereta ini melalui aplikasi KAI Access seminggu sebelumnya. karna gw mengantisipasi kalo beli on the spot takut kehabisan tiket. soalnya menurut kabar kereta ini bayak sekali peminatnya. jadi dari pada gw kehabisan tiket mending belli di awal aja.

        Akhirnya kereta pun melaju, kereta rangkaian K3 ekonomi ac ini ternyata beneran penuh. rata-rata masyarakat dari Surabaya yang ingin ke Malang atau sebaliknya. harga tiket kereta ini cukup murah, hanya sepuluh ribu saja. 

Sampai jumpa di kota Malang :)


Terimasih sudah membaca, jika berkenan boleh share :)

kuy berteman, follow ya :

twitter @ApietHafizh

Instagram @Hafizhbankam

Youtube ApietHafizh

 










15.51

Futari Nori No Jitensha

by , in

Part 2, jika kalian belum baca part sebelumnya, bisa di baca klik disini
 

***

Beberapa bulan kemudian.

            Kalo ada yang bilang laki-laki tidak bisa bangun pagi itu sangat salah. Buktinya pa haji Sobri masih bisa mengumandangkan adzan subuh di masjid. Pa Sofyan masih bisa belanja dini hari ke pasar untuk keperluan warungnya. Pa Gabriel tetangga depan rumahku yang punya anjing galak juga bisa berangkat ke kantornya ketika matahari belum nampak. Begitupun denganku.

 

            Matahari terlihat begitu malu-malu untuk menunjukan dirinya. Kubuka jendela kamar, terlihat pohon-pohon basah. Sepertinya tadi malam hujan. Ah aku suka sekali bau basah sehabis hujan di pagi hari.

 

            Aku bergegas mengambil handuk untuk segera mandi, karna jam tujuh pagi aku harus menjemput Naomi ke rumahnya. Karna kita satu kampus, jadi berangkat bersama dia menjadi rutinitasku kini. Dan untungnya rumah Naomi searah dengan kampus.

 

            Selesai mandi masih dengan handuk biru di kepala menutupi rambut basahku, aku menuju meja makan. Membuat sarapan seadanya. Cukup selembar roti tawar tanpa pinggiran ditambah satu sendok selai coklat dan tidak lupa menuangkan satu gelas susu kotak rasa coklat. Bagiku ini cukup untuk menambah energi sampai jam makan siang.

 

            Aku mengambil handphone yang sedang di charger dekat tempat tidur. Jam di layar handphone dengan gambar latar pemandangan sebuah desa di Switzerland menunjukan pukul enam lewat empat puluh lima menit. Masih ada waktu untuk ke rumah Naomi.

 

            Setelah menyiapkan beberapa keperluan kuliah dan memasukannya ke dalam tas, aku pun bersiap berangkat dengan  terlebih dahulu memanaskan motor butut warisan dari pade ku. Ketika motor di panaskan, aku segera memakai sepatu converse classic warna hitam andalanku.

 

            “okeh sudah siap” kata ku dalam hati, sambil mengeluarkan handphone dari jaketku.

 

            “otw, awas aja kalo belum siap” aku mengirim whatsapp ke Naomi. Dan aku pun memacu motor menuju rumah Naomi.

 

            Jarak rumah ku ke rumah Naomi tidak begitu jauh, hanya melewati pos ronda belok kiri ke arah jalan masjid, lalu di perempatan ambil kanan, tepat di sebelah toko peralatan pancing di situlah rumah Naomi. Rumah berpagar warna abu yang di halamannya terdapat pohon mangga besar.

 

            Sesampainya disana, aku langsung membunyikan klakson motor ku dua kali tanda aku sudah sampai.

 

“tiin.. tinnn”

“iyaaa bentar, assalamualaikum kek” teriak Naomi dari dalam rumah.

 

Aku pun menunggu di depan pagar, ingin masuk ke dalam rumah sebenarnya. Tapi karna waktu yang sudah mepet, maka aku batalkan niatku. Toh didalam rumahnya tidak ada siapa-siapa selain pembantunya. Karna orangtua Naomi sudah berangkat kerja sejak pagi tadi.

 

Naomi tinggal bersama kedua orangtuanya dirumah, Ayahnya bekerja sebagai staf kantor dinas Pendidikan di kota ini. Sedangkan ibunya bekerja sebagai guru di Smp dekat rumahnya.

 

Naomi mempunyai satu orang adik perempuan kelas tiga SMP dan satu orang kaka laki-laki yang sebentar lagi lulus kuliah. Btw, aku dan kakanya Naomi bagaikan Tom and Jery yang tidak pernah akur. Pasti ada saja tingkahnya tiap kali bertemu denganku. Untung saja dia sedang tidak ada dirumah saat ini. Jadi tak perlu ada perang dunia ketiga kali ini.

 

“yuk dit berangkat!” Naomi datang menghampiri ku, sambil memberikan sekotak roti.

“okee siap, thanks ya” kataku sambil menstarter motor.        

 

Dia memang sering memberikan sekotak roti coklat kepadaku. Mungkin sebagai sogokan agar aku mau menjemput dia setiap saat. Padahal tadi aku sudah sarapan dirumah sebelum menjemputnya. Tapi tak apalah, lumayan buat nambah semangat di hari ini. Karna aku tau ini roti spesial buatan Naomi. Tidak ada yang lebih spesial dari makanan yang dibuat oleh orang yang kita sayang. Ya sayang, aku sayang dia.

 

Naomi memakai helm yang ia bawa sendiri, bersiap untuk duduk di jok belakang motorku. Naomi terlihat sangat cantik pagi ini, ia memakai sweater berwarna putih dengan gambar rilakkuma di depannya berpadu dengan celana blue jeans dan sepatu vans hitam dengan motif garis putih. Tak lupa totte bag bertuliskan nama boyband asal korea BTS.

 

Aku pun memacu motor menuju kampus. Lalu lintas sekitar cukup ramai. Jarak dari rumah Naomi ke kampus sekitar empat puluh lima menit. Melewati beberapa pabrik textile dan jalan nasional.

 

“cantik banget sih, mau kemana?” kataku menggodanya.

“mau ke pasar beli ayam” balasnya sambil menepuk kesal punggungku.

 

Kita pun tertawa. Tangan Naomi berpegangan sedikit melingkar pada saku jaketku. Motor pun melaju semakin kencang dan tiba-tiba tangan Naomi memeluk ku. Bagi Naomi mungkin ia hanya berusaha agar tidak jatuh ketika di bonceng oleh sahabatnya. Tapi bagiku ini beda. Ini pelukan kasih sayang. Harapku sambil tersenyum.

      

Obrolan – obrolan kecil mengisi perjalanan, dari obrolan tentang mata kuliah di kelas sampai obrolan makanan favorit dikantin. Sesekali Naomi bernyanyi di perjalanan. Ia melantunkan lagu dari jkt48 heavy rotation. Entah ini anak kesambet apa, tapi bawaannya selalu enerjik setiap hari.

 

“dit nanti di depan aja ya” pinta Naomi.

 

Kayanya sudah menjadi kebiasaan setiap dia berangkat bareng denganku, pasti minta turun di depan gerbang kampus. Padahal dari kampus ke dalam menuju Gedung fakultasnya kuliah cukup jauh. Tak apalah, mungkin dia malu terlihat oleh teman-temannya naik motor bututku. Atau memang dia tidak mau terlihat jalan bareng denganku, biar disangka jomblo dan dikejar-kejar oleh laki-laki di kampus ini. Aku bagaikan gajah di pelupuk mata yang tak terlihat.

 

Sesampainya di gerbang kampus yang di depannya ada patung kuda berdiri mengangkat kaki menghadap ke utara. Naomi pun turun sambil membawa helm yang ia bawa.

 

“dit makasih yah..” ucap Naomi.

“oke sama-sama, tiati banyak cowo jahat” kataku seraya menakut-nakuti.

“hhhmmm, iya, yaudah sana entar telat loe” Balas Naomi.

“iyaa, byeee” kata ku sambil menarik gas pergi meninggalkan Naomi.

 

Sejujurnya aku memang udah telat masuk kelas, mata kuliahku yang pertama berbeda jam dengan Naomi. Tapi Naomi tidak mengetahuinya, sengaja aku tidak bilang. Biar bisa berangkat bareng dengan dia. Soalnya kalo aku jujur, dia pasti menyuruhku berangkat duluan.

 

Aku juga pernah, ketika Naomi ngewhatsapp ingin berangkat bareng ke kampus, padahal aku sudah sampai di kampus lebih dulu. Aku pun berbohong kepadanya kalo aku masih di rumah, dan saat itu juga aku balik lagi ke rumah Naomi untuk menjemputnya. Kalo udah sayang mau gimana lagi.

Hubungan ku dengan Naomi masih baik-baik saja. Masih bisa ngobrol kesana kemari, main bareng, makan bareng. Akrab sekali tanpa sekat. Tapi ini hanya sekedar hubungan seorang sahabat bagi Naomi. Tapi bagiku, tidak ada persahabatan yang murni diantara laki-laki dan perempuan tanpa ada salah satunya yang jatuh cinta.

 

Ialah aku, aku yang kalah oleh persahabatan. Masuk ke dalam jurang sesat bernama cinta. Dengan di iringi rasa yang berbeda, yang bertambah setiap harinya, rasa yang semakin lama tidak bisa tertahankan namun masih bisa ku tahan. Terjebak di dalam lembah bernama persahabatan.

 

Gedung Fakultas ku dengan Naomi tak begitu jauh, kita masih bisa janjian makan siang bareng di kantin atau sekedar ngobrol sambil menunggu jam mata kuliah selanjutnya.

 

Makanan favoritku di kantin adalah mie ayam mang sidik, sedangkan favorit Naomi adalah siomay mang Aam dengan bumbu kacangnya yang berbeda dari yang lain. Memang siomay mang Aam itu enak, tapi bagiku mie ayam mang Sidik lebih menggoda.

 

Siang itu dikantin, kita janjian makan bareng. Kali ini Naomi tidak sendirian, melainkan ia mengajak teman kelasnya bernama Naura. Sebelumnya aku sudah kenal dengan Naura. Dia teman ku juga di salah satu unit kegiatan mahasiswa pecinta alam.

 

Naomi terlihat asik ngobrol sendiri dengan Naura. Keberadaanku disana seperti daun bawang diatas semangkuk mie ayam, Cuma jadi pelengkap saja. Yang dimana tidak ada aku pun sebagai daun bawang, mie ayam masih tetap dapat dinikmati.

 

“eh gue cabut dulu ya..” kata ku pamitan setelah di cuekin mereka berdua.

“mau kemana dit, sibuk amat” kata Naura.

“bentar lagi gue ada kelas, kalian sih enak udah beres” jawabku.

“eh dit entar balik bareng lagi ya” pinta Naomi.

“kabarin aja ya, gue abis kelas mau futsal dulu sama anak-anak” kataku seraya meninggalkan mereka asik berdua.

 

Aku dan Naomi memang jarang pulang bareng karna jam selesai kelas kita berbeda. Naomi lebih sering pulang duluan naik ojek online. Tapi kali ini Naomi ingin bareng denganku. Ku iyakan lah permintaan itu.

 

Tiba pulang kuliah, aku lanjut bermain futsal bersama teman-temanku tidak jauh dari kampus. Futsal menjadi olahraga rutinku bersama teman-teman seminggu sekali. Kita biasa booking lapangan futsal jam setengah lima sore. Dan berakhir pas waktunya shalat magrib tiba.

 

Sehabis bermain futsal, aku menuju kos-kosan temanku Agus untuk menumpang mandi dan sholat magrib. selesai mandi aku mengirim pesan whatsapp bersiap untuk menjemput Naomi.

 

“balik gk nih?” pesanku telah sampai ke Naomi ditandai dengan tanda ceklis dua berwarna putih.

“dit gpp kan nunggu sebentar, Nunggu Naura di jemput kakanya” balas Naomi.

“yaudah kalem, gue masih di kosan Agus” kataku.

 

Padahal saat itu aku sudah lelah sekali sehabis futsal. Bayangan dan jiwa ku sudah ada di rumah. Membayangkan betapa enaknya rebahan dan mejulurkan kaki di atas Kasur kamarku.  Tapi lagi-lagi ini demi Naomi. Aku juga tidak akan tega membiarkan dia pulang malam-malam sendirian ke rumahnya.

 

Jam menunjukan pukul delapan malam, ini sudah lewat dari jam pulangku biasanya. Aku masih setia menunggu Naomi di kosan Agus sampai ketiduran. Tiba-tiba suara agus membangunkan ku.

 

“dit dit, Naomi nelpon tuh” agus sembari memberikan Handphone kepadaku.

“Halooo” jawabku di telepon dengan suara masih ngantuk.

“dit jemput gue sekarang aja, bentar lagi Naura di jemput kakanya” Kata Naomi di balik telepon.  

“sip, loe dimana, gue kesana sekarang” kataku bertanya.

“di masjid deket gerbang ya dit, gue nunggu disini sama Naura” Naomi mmemberitahu posisinya.

 

Setelah menutup telepon dari Naomi, aku pun siap-siap kesana. Dan tidak lupa berpamitan dulu kepada Agus. Lalu langsung tancap gas menuju masjid kampus. 

 

Sesampainya aku di masjid kampus berbarengan dengan kakak laki-laki Naura yang juga datang menjemput. Mereka berdua berpamitan kepadaku dan juga Naomi. Setelah mereka berdua pergi aku pun dan Naomi pergi meninggalkan kampus.

 

Melihat jam yang belum terlalu malam. Di perjalanan pulang aku pun berniat mengajak Naomi makan malam.

“kita makan dulu yu laper nih” ajak ku.

“nanti aja deh dit kenyang nih” jawab Naomi malas.

 

Motorku terus melaju dengan lampu sorot kuning kedepan melanjutkan perjalanan, ketika di perjalanan aku melihat pecel ayam di pinggir jalan, aku pun kembali mengajak Naomi makan.

 

“eh liat tuh, ada pecel ayam, mampir yuk” ajak ku kembali.

“enggak deh dit, gk laper” jawab Naomi semakin malas.

 

Perjalanan kembali berlanjut, langit hitam menemani kita berdua dengan kerlap kerlip lampu jalan, dibawah  fenomena supermoon yang terlihat jelas. Naomi seraya menunjuk ke atas langit.

 

“dit liat deh bulannya jelas banget” kata Naomi kagum.

“ya jelas lah, kan lagi supermoon” katakku.

“indah ya dit..”

“iyaa keren banget” jawabku, dan ketika itu aku langsung memberhentikan motor lalu mengeluarkan kamera di tas ku. Dan langsung mengabadikan fenomena supermoon tersebut.

 

Setelah mendapatkan potret supermoon, aku pun melanjutkan perjalanan. Di tengah perjalanan aku melewati kedai kopi kata. Dan lagi-lagi untuk terakhir kalinya sebelum sampai rumah Naomi aku pun mengajak ia makan.

 

“tuh kedai kopi kata, makan dulu yuk.. gue kangen indomie gorengnya nih” ajak ku kembali dengan penuh semangat.

“ngantuuk dit” jawab Naomi singkat.

 

Benar saja, ternyata Naomi benar-benar ngantuk. Di sisa perjalanan dia tertidur di jok belakang motorku, sambil menyenderkan kepalanya di bahuku. Dan tak lupa tangannya melingkar memeluk. Aku pun segera mengantarkannya pulang.

 

Mungkin bagi diri mu aku hanyalah teman yang pulangnya searah, yang keberadaannya tak pernah lebih dari sebatas teman. Tapi bagiku dirimu sangat berarti. Sama seperti lirik dalam lagu jkt48 futari nori no jitensha.

 

Duh Naomi, di malam yang dingin ini dan di bawah supermoon yang indah, harusnya kita menghabiskan waktu bersama. Mungkin hanya untuk sekedar minum coklat panas kesukaanmu sambil berbincang hangat di kedai kopi kata. Tapi kamu malah tidur.

Yasudah lah. Selamat tidur Naomi, mimpi indah.

Bersambung…

***

 

Terimasih sudah membaca, jika berkenan boleh share :)

kuy berteman, follow ya :

twitter @ApietHafizh

Instagram @Hafizhbankam

Youtube ApietHafizh

 

 

 

  

 

           

             

 

 

           

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

01.34

Hari Sabtu menjelang senja

by , in

 


 Hari Sabtu menjelang senja

 

Sudah menjadi kebiasaan buat ku nongkrong di bangku taman kota di sore hari menjelang malam. Sambil ditemani dengan lantunan musik yang keluar dari kedua speaker headset butut warna putih yang telah memudar.

 

            Sebuah lagu dari band asal kota Bandung yang namanya terdengar cukup unik, Juicy Luicy. Entah dapet dari mana ide nya nama tersebut. Tapi lagunya sungguh bisa di bilang “gue banget”. Lagu tentang kisah cinta yang terhalang oleh sebuah sekat bernama persahabatan.

 

            “bercerita tak bisa tak cerita tersiksa, akuuu aku terjebak persahabatan” suara Uan sang vokalis sungguh fasih melantunkan lagu Terjebak Persahabatan.

 

“siaaal” ucapku dalam hati, kenapa sih harus lagu ini yang terngiang-ngiang di kepala. Mana mungkin bisa seseorang mencintai sahabatnya sendiri. Sahabat ya sahabat! Tak perlulah ada cinta di dalamnya, ganggu!

 

Lagu itu mengingatkan akan sahabatku bernama Naomi, Naomi adalah teman masa kecilku hingga saat ini. Ya hingga saat ini sebelum kita semua menyadari perasaan aneh ini muncul, dan membuat persahabatan dan hubungan kita renggang.  

 

Hubunganku dengan Naomi dekat sekali, sangat dekat. Naomi adalah teman yang bisa di bilang kita tidak pernah lost contac sejak dulu. Kita main bareng, sekolah bareng, bahkan sekarang kita satu kampus, walau beda jurusan. Aku mengambil jurusan komunikasi dan dia akuntansi, walaupun sebetulnya dia ingin masuk jurusan psikolog tapi tidak keterima.

 

Sore itu ditaman aku bingung, mau senang atau sedih dengar kabar bahwa Naomi mau satu kampus denganku.

 

“eh dit, gue masuk kampus yang sama loh kaya loe” pesan whatsapp dari Naomi mengagetkanku.

 

“wah masa sih? Emang loe gk di terima jadi psikolog di kampus idaman loe?” bales ku

 

“engga dit, bukan rejekinya kali. Loe harusnya seneng kali gue satu kampus bareng loe” Naomi menjawab.

 

“seneng kenapa?” pertanyaan yang seharusnya aku tidak tanyakan, karena aku senidiri pun sudah tau jawabannya.

 

“ya loe bakalan sering ketemu sama gue hahaha” Ketawa Naomi di whatsapp sungguh bisa didengar. Ketawanya khas dengan senyum manisnya yang membuatku suka kepadanya, dia sahabatku Naomi.

 

Aku mulai suka kepadanya semenjak kita duduk di bangku smp.  Ada rasa yang tak seperti biasanya ketika aku dekat dengan dia. Rasa yang sungguh mengganggu sekali. Aku cuma teman mainnya tidak lebih, tapi ada rasa kehilangan bila dia tidak berada di dekatku. Rasanya aku ingin selalu dekat dengan dia.

 

Tapi rasa ini hanya aku yang menyimpannya sendiri, aku tidak berani mengungkapkannya. Dan untuk apa di ungkapkan, toh Naomi ini sahabatku, bukan gebetanku.

 

Awalnya aku bisa memendam perasaan ini sendirian, lama sekali. Tersiksa, jangan tanya. aku selalu mendengarkan curhatan Naomi tentang laki-laki yang dia suka, yang tentunya bukan aku. Cemburu? Sudah pasti tapi aku tidak punya hak untuk itu, karna sekali lagi Naomi adalah sahabatku bukan pacarku.

 

Aku bisa menyimpan perasaan itu sendirian hingga saat ini. Tapi tidak mungkin juga aku mampu menahan ini semua, hati kecilku seperti berteriak meronta ingin jujur tentang ini semua. Tapi aku bingung gimana caranya? Entah lah, mungkin perasaan ini semua takan pernah tersampaikan.

 

Langit biru dengan gumpalan awan yang terlihat seperti kumpulan kapas kecantikan perlahan berubah menjadi jingga, lalu lintas di sekitar taman ramai dikarnakan ini jam pulang kantor. Hingga akhirnya matahari benar-benar pergi dan langit menjadi gelap. Cahaya lampu taman mulai menghiasi.

 

setelah menunaikan shalat magrib di mushola yang terletak di dalam minimarket, aku kembali menyusuri jalan kota. Angin malam mulai berhembus dan menusuk ke arah tubuhku. Tak mudah bagi angin menyerangku, karna aku menggunakan jaket parka yang cukup tebal berwarna biru dongker dengan saku yang banyak sekali.

 

Aku berjalan mengikuti trotoar ke ujung jalan, menyebrangi zebra cross, lalu belok kanan ke arah jalan anggrek dan menuju sebuah kedai kopi yang cukup ramai. Terlihat banyak sekali motor memenuhi parkiran.

 

Tulisan “welcome to Kopi Kata”  terpampang jelas di temboknya, tembok dengan motif batu bata merah dengan lampu tumblr menghiasi tiap sudutnya. Terlihat beberapa barista yang sedang meracik kopi dan juga beberapa pengunjung. Sekumpulan orang di pojok kanan sepertinya anak-anak SMA, sedangkan di ruangan outdoor terdapat muda-mudi berpasangan. Sungguh membuat iri.

 

Aku memesan segelas es kopi kekinian dengan tambahan toping biscuit regal yang lembek karna bercampur dengan kopi. Aku juga bingung, di malam hari yang dingin ini kenapa aku harus pesan es kopi. Tidak tahu, mungkin biar sah menjadi anak milenial.

 

Aku memilih duduk di pojok kiri ruang outdoor tepat di sebrang panggung live music.  Di panggung live musik terlihat band duo dengan seorang wanita menjadi vokalis dan si pria memainkan gitar akustik merk Yamaha memainkan lagu “untuk dikenang” dari jikustik. aku pikir mereka juga dalam ikatan pasangan yang lebih dari hanya sekedar partner ngeband, karna chemistry keduanya terlihat sangat hangat.

 

Ku mulai mengeluarkan laptop dari tas hitamku, membukanya dan menghubungkan kabel charger dari laptop ke stop kontak. Inilah alasan aku memilih tempat duduk disini, karna terdapat stop kontak. Aku tidak bisa jauh dari stop kontak, bagiku stop kontak bagian dari kehidupan.

 

Tampilan laptopku kini sebuah halaman Microsoft word, aku mulai mengetikan huruf per huruf kata per kata. Menyusunnya menjadi sebuah kalimat. Ya aku memang suka menulis. Akupun seorang blogger, sudah banyak cerita cerita pendek yang aku upload ke blog ku, ada juga beberapa riview riview makanan. Kopi di kedai kopi kata pun tak luput aku tulis didalam blog.

 

“maaf mas, indomienya” seorang witers mengantarkan makanan ke mejaku, sebelumnya aku memang memesan indomie goreng double dengan telur mata sapi matang, aku tidak suka telur setengah matang yang kata beberapa orang enak. Menurutku dimana letak enaknya sebuah telur mentah yang masih encer. Hueeek

 

Akupun menghabiskan waktu di kedai kopi kata. Menyelesaikan tulisanku dan melahap habis indomie yang sudah di modif sedemikian rupa ala kedai kopi kita. Indomie memang seleraku!

Hari semakin malam, pengunjung datang dan pergi. Band duo di panggung telah menemani sepanjang malam para pengunjung kedai kopi kita, menghabiskan beberapa buah lagu. Ditemani sorot lampu panggung dan suara soundsytem yang nyaring terdengar.

 

Tegukan kopi susu terakhir pun berhasil ku alirkan kedalam tenggorokanku, didalam gelas hanya tersisa sedotan warna hitam dan sebongkah kecil es batu yang belum mencair. Sedangkan indomie telah lenyap besih tak tersisa di piring bermotif bunga mawar berwarna merah. Aku pun menutup laptopku dan tak lupa men save terlebih dahulu tulisanku. Dan memasukannya kedalam tas.

 

“mas saya sudah di depan kedai” Pesan masuk dari aplikasi ojek online membuatku bergegas pamit dari kedai kopi kita.

 

Bersambung...

***


Terimasih sudah membaca, jika berkenan boleh share :)

kuy berteman, follow ya :

twitter @Apiethafizh

Instagram @Hafizhbankam

Youtube ApietHafizh