karna kebahagian itu diciptakan sendiri, yuk makan, jalan-jalan. gk perlu ribet. cuma bawa ransel. yang penting kuyy!!

Rindu Menanti


pic : dokumen ayo bandung
Kamis, 20 Oktober 2016
Siang hari itu matahari terlihat terik dengan sedikit awan, entah kenapa akhir-akhir ini cuaca di Ciganitri terasa panas. Aku sedang sibuk mempersiapkan acara hmj yang rencananya akan dilaksanakan pada malam itu. Pada saat aku ingin ke bawah, aku melihat kumpulan anak-anak Savana sedang berkumpul bersama seorang dosen yang tak asing lagi.

Oh, Aku baru ingat, pada hari itu aku akan ikut agenda bersama mereka. Lebih tepatnya bersama komunitas Rindu menanti.Aku sering mengikuti kegiatan mereka (Rindu menanti) di media sosial, baik Instagram atau twitter. Aku pikir komunitas seperti ini yang sangat diperlukan kota Bandung, bahkan dikota-kota lainnya. Coba kalian bayangkan gimana rasanya menunggu itu? Pasti membosankan bukan? Apalagi menunggu seseorang yang tak pasti hatinya kemana. Loh kok jadi curhat!

Tapi serius yang namanya menunggu itu memBosankan, apalagi menunggu angkutan Kota atau Bis. Komunitas Rindu menanti ini adalah sekumpulan orang-orang yang sepertinya peka akan hal Membosankan itu. Aku sudah lama tertarik dengan kegiatan mereka.

Jam masih menunjukan pukul 12.30. Setelah aku selesaikan semua tugas-tugasku, lalu aku bergegas untuk menunaikan Ibadah Wajib. Setelah menunaikan empat Raka'at Handphoneku tiba-tiba berdering. Ternyata ada pesan Whatsapp di grup dari siDosen yang tak lain adalah Ustad Rosihan. Beliau mengikatkan untuk agenda Rindu menanti jam satu siang.

Aku pun bergegas mempersiapkan. Aku susun buku-buku yang akan aku bawa, kumasukan kedalam tas yang ku pinjam dari seorang teman. Aku pun langsung menuju TKP bersama saudara Alif akbar.
Ketika di tengah perjalanan, awan tiba-tiba menghitam mendung seperti mengingatkan akan datangnya hujan. Kutarik gas motor sekencang-kencangnya­ mengikuti saudara Alif yang sudah jauh didepan. Akhirnya kita sampai di sebuah halte bis dekat metro indah mall, lebih tepatnya dekat showroom mobil Hyundai.

Disana sudah ada Ustad Rosihan menunggu. Dan sepertinya ada saudara Ashfi baru datang. Kemudian kami pun bersalaman, setelah itu kita Briefing sebentar, katanya akan ada mahasiswa dari Unpad yang akan meliput kegiatan Rindu menanti. Setelah di Briefing, akhirnya kita mulai kegiatan. Pertama kita memulainya dengan memungut sampah disekitar Halte, kemudian kita menyusun buku bacaan yang kita bawa.

Rindu menanti itu sendiri adalah suatu gerakan dimana para Penanti (anggota Rindu menanti) melakukan kegiatan-kegiatan positiv. Diantaranya membersihkan halte, menyediakan bahan bacaan untuk para penghuni halte. Dan melayani apabila ada orang yang tersesat atau menanyakan rute angkutan umum.

Menyediakan bahan bacaan bagiku sangat amat bermanfaat. Disaat para penghuni halte merasa bosan menunggu angkutan atau bis. Mereka bisa mengantisipasinya dengan membaca. Memang sih tidak banyak orang yang gemar membaca. Nah disitulah Rindu menanti hadir untuk menyadarkan orang-orang akan pentingnya budaya Membaca.

Tidak lama saat kita membersihkan halte, dateng dua orang mahasiswi berjilbab. Ternyata mereka ini adalah mahasiswa Unpad yang mau meliput kita. Dan disusul pula dengan kedatangan Ratih, Rachmi, mayang yang tak lain adalah anggota Rindu menanti.

Kita pun saling sapa. Mereka berdua (mahasiswa Unpad) kemudian briefing dengan Ustad Rosihan dan Alif tentang peliputan ini. Sementara aku dan Ashfi terus mengumpulkan sampah yang ada disekitar halte.

Mbak-mbak Unpad pun mulai mengambil gambar kegiatan Rindu menanti. Pada saat itu aku disuruh menjadi model (walaupun muka jelek standar) sebagai Penanti yang sedang menunggu halte bersama Ratih. Untungnya aku sudah terbiasa menunggu. Menunggu kamu aja aku bisa apalagi menunggu Bis. Halaaah curhat.

kemudian datang Rachmi, mayang menawarkan buku dan memperkenalkan gerakan Rindu menanti. Seperti itulah kita mendemokannya, walaupun akting kami (lebih khusus saya) sangat pas-pasan.

Disaat itu datanglah empat gadis SMA, beberapa dari kami pun langsung bertindak sesuai dengan misi Rindu menanti, Rachmi mulai menjelaskan apa itu Rindu menanti, ditambah dengan mayang yang menawarkan beberapa Buku. Tiba-tiba ada Zein datang bergabung, lalu Zein tanpa disuruh langsung memunguti sampah yang masih ada disekitar halte. Sementara mahasiswa Unpad masih memotret kegiatan kami. Dengan sesekali mewawancara para Gadis SMA tadi dan beberapa anggota Rindu menanti.

Sungguh ini kegiatan yang anti mainstream. Disaat anak-anak seusia kita nongkrong-nongkrong gak jelas sambil selfie di cafe, disini ada anak-anak yang sangat peduli akan fenomena sosial dikota ini. Mereka menyadarkan betapa pentingnya Membaca, membaca itu sangat mengasyikan, apalagi saat menunggu di Halte. Mereka pun tak sungkan untuk membersihkan dan menjaga kebersihan Halte.

Semoga virus Rindu menanti menyebar kesemua Anak-anak muda di Kota Bandung dan untuk anak- anak muda lainnya. Karna kalo bukan kita siapa lagi?

Tak terasa jam menunjukan pukul setengah tiga sore. Setelah dirasa cukup mengambil kebutuhan gambar liputan, kedua mahasiswa Unpad yang cantik-cantik itu pun berpamitan. Tapi sial aku lupa minta kontaknya.. Huu gagal modus.

Kemudian Rachmi, Mayang dan Ratih pun ikut berpamitan pulang. Di Halte hanya tersisa Aku, Ashfi, Alif, Zein dan ustad Rosihan. Alif dan Ustad Rosihan sedang asyik ngobrol, Ashfi sedang serius membaca buku. Aku dan Zein sedang berdiskusi masalah acara HMJ yang akan dilaksanakan nanti malam.

Tepat jam empat sore kegiatan kami hentikan, tak terasa memang waktunya. Tiba-tiba sudah tiga jam saja kami melayani para orang-orang di Halte. Kami pun saling bersalaman untuk berpamitan. Aku, Zein, Ashfi dan Alif langsung menuju Kampus. Sedangkan Ustad Rosihan melanjutkan perjalannya kembali entah kemana.

Sungguh pengalaman yang sangat mengesankan. Bahagia sekali bisa bergabung bersama Rindu menanti. Ahh rasanya aku ingin sekali memulai kegiatan ini kembali. Kalo bisa aku ingin setiap Halte dikota Bandung ada orang-orang seperti Rindu menanti ini. Agar Halte menjadi tempat yang nyaman tidak selalu membosankan lagi.

Semoga saja seperti itu, berharap kebaikan tidak ada salahnya. Itu doa. Semoga doaku Terkabul. Amiin..
========
Sedikit cerita tentang RM kamis kemarin, semoga ada hikmah yang dapat diambil (:
#rindumenanti #read #share #change #Ayomakmurkanhalte

Tidak ada komentar:

Posting Komentar